Menu

Gara-gara Sikapnya Ini, Menteri Yasonna Laoly Disebut Tak Tahu Malu

Siswandi 19 Jan 2020, 23:38
MEnteri Yasonna Laoly (kiri) saat konferensi pers yang digelar PDIP belum lama ini. Foto: int
MEnteri Yasonna Laoly (kiri) saat konferensi pers yang digelar PDIP belum lama ini. Foto: int

RIAU24.COM -  Pengamat Hukum asal Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hadjar, menilai Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly tak tahu malu. Hal itu karena sikapnya menghadiri konferensi pers pembentukan Tim Hukum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). 
"Ya conflict of interest. Yasonna mengambil sikap yang keliru dan tak punya malu," lontarnya, Minggu 19 Januari 2020.

Dilansir tempo, Fickar menyebut Yasonna tak bisa membedakan kapan menjadi menteri dan menjadi kader partai. 

“Sekarang ini kita sedang krisis etika publik. Kolaborasi antara oligarki partai yang menguasai pemerintahan hampir tidak bisa membedakan kapan dia bagian dari partai kapan bagian pemerintahan,” tegasnya.

Untuk diketahui, Yasonna hadir mendampingi Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam konferensi pers PIDP, yang digelar Rabu 15 Januari 2020 kemarin. 

PDIP merasa operasi tangkap tangan yang digelar KPK terhadap mantan komisioner KPU Wahyu Setiawan merugikan partai. PDIP merasa dijebak dan diseret dalam kasus suap tersebut.

Menurut Fickar, dengan mencampuradukkan peran-peran ini, Yasonna jelas-jelas sudah menginjak-injak etika. Seharusnya, seseorang dengan jabatan publik yang digaji rakyat, tidak lagi membela kepentingan pribadi dan partai saja.

Seharusnya, Yasonna bisa jelas memilih peran. "Jangan di satu sisi memanfaatkan fasilitas negara yang dibiayai rakyat, di sisi lain hanya digunakan untuk pribadi dan kelompoknya."

Langgar Etika 
Tak hanya itu, penilaian senada juga dilontarkan pendiri Lokataru Foundation, Haris Azhar. Menurutnya, meski ketika Yasonna bertindak sebagai Ketua DPP PDIP, Haris menilai tindakan Yasonna tak beretika.

"Menurut saya, pejabat negara harus melampaui posisinya di partai politik atau tempat asalnya. Kalau dalam situasi Yassona, jelas ini (melanggar) soal etika, administrasi negara dan aturan hukum," terangnya.

Haris menyoroti pula sikap Presiden Joko Widodo atau Jokowi atas tindakan Yasonna itu. "Presiden pun sudah tidak tahu mana batas pejabat publik," tambahnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi enggan berkomentar panjang soal keberadaan Yasonna Laoly dalam konferensi pers yang digelar PDIP. Ia meminta wartawan langsung bertanya ke Yasonna. 

"Tanyakan ke Pak Yasonna karena Pak Yasonna juga pengurus partai," kata Jokowi, saat berdialog bersama wartawan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat, 17 Januari 2020. ***