Menu

Ditanya Soal Duit Setoran dari Pengikut, 'Raja' Keraton Agung Sejagat Hanya Jawab Begini

Siswandi 21 Jan 2020, 16:31
Toto (kaos biru) saat menjalani pemeriksaan di Mapolda Jawa Tengah. Foto: int
Toto (kaos biru) saat menjalani pemeriksaan di Mapolda Jawa Tengah. Foto: int

RIAU24.COM -  'Raja' Keraton Agung Sejagat, Toto Santoso, telah mengakui kesalahan atas khayalannya dan meminta maaf. Meski sudah menjalani proses hukum di Polda Jawa Tengah, namun masih ada yang menjadi bahan pertanyaan. Salah satunya, adalah duit hasil setoran dari para pengikut kerajaan fiktif itu. Jumlahnya diperkirakan cukup besar. Lalu, di mana keberadaannya saat ini ?

Saat ditanya soal setoran duit yang diterimanya dari pengikut, Toto ternyata tak memberikan jawaban konkret.

"Nggak bisa komentar (soal setoran uang dari pengikut) saat ini," lontarnya, di Mapoleda Jawa Tengah, 21 Januari 2020, dilansir detik.

zxc1

Menurutnya, proses hukum akan terus berjalan dengan semestinya. Dia memasrahkan kasusnya terkait Keraton Agung Sejagat diungkap oleh jajara Polda Jateng.

"Agar tidak ada kekeliruan nanti. Biar proses hukum yang menjawabnya nanti," pungkasnya.

Menyesal 
Seperti diwartakan media massa, Toto akhirnya menyampaikan permintaan maaf dan mengungkapkan penyesalannya. Permintaan maaf itu juga mewakili tersangka Fanni Aminadia atau 'Ratu' Keraton Agung Sejagat.

"Saya rasa untuk selanjutnya saya serahkan kepada proses hukum yang berjalan, saya tidak mau berkomentar banyak saat ini. Saya menyesal," pungkasnya.

Dalam pernyataan Toto hari ini, ada empat hal yang disampaikannya. Pertama, dia mengaku Keraton Agung Sejagat hanya fiktif belaka. Soal janji kepada pengikut juga diakuinya palsu. Selanjutnya dia juga meminta maaf kepada masyarakat Purworejo, lokasi tempat dia mendirikan Keraton Agung Sejagat, karena telah menimbulkan keresahan.

Akhirnya Toto menyudahi bualannya yang mengaku bahwa keraton yang dipimpinnya masih berhubungan dengan kerajaan-kerajaan besar Nusantara pada masa lalu.

"Kami (Agung Sejagat) tidak ada hubungan dengan keraton mana pun. Sudah dijelaskan Keraton Agung Sejagat itu fiktif," akunya lagi. ***