Hacker Iran dan Korea Utara Serang Sistem Penerbangan Israel, Pesawat Pemimpin Dunia Jadi Incaran
RIAU24.COM - Setidaknya 800 serangan hacker menyerbu sistem pertahanan bandara dan penerbangan Israel saat negara yahudi itu menjadi tuan rumah World Holocaust Forum pekan lalu. Selain menargetkan bandara internasional negara itu, para hacker juga mengincar pesawat-pesawat para pemimpin dunia yang hadir dalam pertemuan tersebut.
Mengutip para pejabat dari Divisi Cyber Otoritas Bandara, media Channel 12 melaporkan serangan bertujuan mengganggu jalur penerbangan lebih dari 60 pesawat yang membawa kepala negara, raja dan presiden. Pesawat pemimpin dunia menjadi target serangan antara lain, Wakil Presiden AS Mike Pence dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
" Para penyerang datang dari Iran, Cina, Korea Utara, Rusia, dan Polandia. Semua serangan berhasil dipukul mundur," kata para pejabat.
Para pejabat mengatakan Israel siap menghadapi serangan itu karena persiapan keamanan untuk pertemuan diplomatik tingkat tinggi termasuk perencanaan untuk serangan semacam itu.
Pengumuman itu datang hanya dua minggu setelah keputusan kabinet 12 Januari yang menempatkan infrastruktur penerbangan Israel di bawah perlindungan National Cyber Security Authority, sebuah divisi dari Kantor Perdana Menteri yang mengoordinasikan pertahanan siber negara itu.
Tumbuhnya sistem jaringan di bandara, menara kontrol, dan pesawat yang semakin meningkat telah meningkatkan bahaya peretas yang berhasil menembus komputer lalu lintas udara dan menyebabkan kekacauan dan kehancuran.
AS, Israel dan negara-negara lain telah menanggapi ancaman dalam beberapa tahun terakhir dengan secara dramatis meningkatkan investasi dalam pertahanan dunia maya untuk sistem ini.
"Hercules," sebuah proyek khusus dari otoritas keamanan siber Israel, diluncurkan pada tahun 2017 untuk memetakan bahaya terhadap penerbangan dan mengembangkan solusi, termasuk R&D, kerjasama internasional, dan pelatihan baru untuk pilot dan personel terkait lainnya untuk menangani keadaan darurat cyber.***