Menu

Sempat Disambut Meriah, Kedatangan Turis China ke Sumbar Merupakan Program Pemerintah Pusat

M. Iqbal 28 Jan 2020, 14:03
Warga Sumbar tolak kedatangan wisman asal China (foto: int)
Warga Sumbar tolak kedatangan wisman asal China (foto: int)

RIAU24.COM - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumbar) mendapat kritikan karena menyambut 150 turis yang berasal dari China. Padahal, saat ini dunia tengah mengkhawatirkan virus corona yang berasal dari Wuhan China.

Meski demikian, Kepala Biro Humas Setda Provinsi Sumatera Barat, Jasman Rizal menghormati aspirasi masyarakat Ranah Minang, yang menolak kunjungan turis China tersebut.

Jasman mengatakan jika kedatangan turis China ke Sumbar tersebut, bukanlah merupakan program dari Pemerintah Provinsi. Tapi program dari Pemerintah Pusat yang bertujuan, meningkatkan angka kunjungan wisman asing di Indonesia.

Pemprov Sumbar, lanjut Jasman, hanya sekedar memfasilitasi penyambutan dan jamuan makan bagi para turis itu, agar selama berada di Ranah Minang, mereka merasakan nyaman. Jamuan makan pun dipenuhi, jika kepala daerah bersedia memenuhi usulan atau permintaan dari manajemen agen travel yang memfasilitasi keberangkatan mereka.

Sementara itu, untuk jadwal dan agenda ke mana saja mereka berkunjung atau menginap, sepenuhnya diatur oleh pihak agent travel.

zxc1

"Jadi, ini buka program kita. Tetapi, program Pemerintah Pusat. Pada dasarnya, kunjungan mereka ini baik. Dalam rangka berwisata. Hanya saja, waktu kedatangan mereka bertepatan dengan persoalan virus Corona. Pihak agent travel, sudah mengatur jadwal kedatangan ini sejak satu tahun yang lalu," jelas Jasman, dilansir dari Vivanews.com, Selasa, 28 Januari 2020.

Terkait dengan banyaknya gelombang protes dan penolakan dari masyarakat, pihaknya pun mengucapkan terima kasih. Karena hal itu, merupakan bentuk kepedulian bersama.

Tapi, berkenaan dengan desakan dari masyarakat agar ratusan turis China itu segera angkat kaki dari Ranah Minang, dia mengatakan hal itu masih dikoordinasikan dengan pihak agent travel.

Sebab, sebanyak 155 turis China yang terdiri dari 110 wanita dan 45 laki-laki itu, berangkat ke Sumatera Barat, menggunakan pesawat sewaan. Jika dipulangkan sebelum jadwal yang sudah ditentukan, yakni pada 31 Januari 2020, mereka harus membeli tiket baru. Sementara itu, tiket yang jauh hari dibeli serta merta akan hangus.

"Nah, soal apakah bisa dipulangkan lebih cepat, itu yang sedang kita koordinasikan dengan pihak agent travel. Desakan dari masyarakat sudah kita sampaikan, dan mereka paham akan kondisi ini. Namun, untuk pulang lebih awal sedang dibahas. Karena, ini juga menyangkut tiket mereka. Secara umum, kita Pemprov Sumbar mengucapkan terima kasih atas respons masyarakat dari berbagai kalangan yang sangat peduli menanggapi fenomena yang ada," terangnya.
zxc2

Pemprov Sumbar juga telah berbicara kepada perwakilan travel agent tentang adanya keluhanan dari masyarakat. Travel agent menyikapi hal ini dengan positif dan menghormati aspirasi masyarakat Sumbar.

Dari pihak agent travel juga berjanji akan berupaya sesegera mungkin memulangkan wisman itu. Baik pihak agent travel maupun Pemprov Sumbar, saat ini juga sudah sepakat untuk menunda kedatangan rombongan kedua yang dijadwalkan bertolak ke Ranah Minang pada 31 Januari 2020.

"Dipastikan, kunjungan berikutnya ditunda dulu, sampai kondisi kondusif dan aman dalam semua lini. Yang jelas, kita hormati aspirasi masyarakat. Kita akan mengupayakan sebaik mungkin," demikian Jasman.