Menu

Giliran Ayatollah Khamenei Kutuk Rencana Trump Soal Perdamaian Timur Tengah, Sebut Rencana Setan dan Iblis

Siswandi 30 Jan 2020, 16:46
 Pemimpin spiritual Iran Ayatollah Ali Khamenei
Pemimpin spiritual Iran Ayatollah Ali Khamenei

RIAU24.COM -  Kecaman demi kecaman dari negara Islam terus terlontar terhadap Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Hal itu masih terkait dengan rencana perdamaian Timur Tengah antara Israel dan Palestina. Pasalnya, apa yang diajukan Trump dinilai semena-mena dan sama sekali tidak memperhatikan perasaan umat Islam di dunia. 

Setelah dikecam Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, penolakan lebih keras datang lagi. Kali ini dari pemimpin spiritual Iran Ayatollah Ali Khamenei. Ia dengan terang-terangan menyerukan penolakan keras pada rencana negeri Paman Sam itu.

Dalam pernyataan di akun resmi Twitternya @khamenei_ir, ia menilai kebijakan yang dibuat Trump sangat buruk.

"Kepada politisi AS yang akan kecewa, kebijakan setan, iblis AS tentang Palestina, yang disebut Kesepakatan Abad Ini, tidak akan pernah membuahkan hasil, oleh rahmat Tuhan," tulisnya, Rabu 29 Januari 2020 waktu setempat, yang dilansir cnbcindonesia. 

"Tentang Yahudinisasi al-Quds dan mengatakan itu seharusnya ada di tangan orang-orang Yahudi, mereka berbicara dengan bodoh dan tidak bijaksana," kecamnya lagi.

"Masalah Palestina tidak akan pernah dilupakan. Bangsa Palestina dan semua negara Muslim pasti akan menentang mereka dan tidak membiarkan apa yang disebut 'Kesepakatan Abad Ini' terwujud." tegasnya lagi.

Abaikan Hak Palestina 
Sebelumnya, kecaman keras juga dilontarkan Presiden Turki, Racip Tayyip Erdogan. Ia secara tegas juga menyampaikan penolakannya pada proposal Trump, karena dituding bias dan jauh lebih menguntungkan Israel.

"Yerusalem adalah suci bagi umat Islam. Rencana untuk memberikan Yerusalem kepada Israel benar-benar tidak dapat diterima. Rencana ini mengabaikan hak warga Palestina dan bertujuan melegitimasi pendudukan Israel," sindirnya. 

"Rencana yang diuraikan tidak akan memberikan kedamaian atau membawa solusi," tegasnya lagi. 

Seperti diketahui, sebelumnya Trump membuat pernyataan tengah membuat proposal perdamaian dengan Israel soal masalah di Palestina, dalam pertemuan kenegaraan dengan Netanyahu, Selasa (28/1/2020).

Proposal tersebut ia katakan sebagai solusi untuk kedua pihak yang berkonflik. Namun, meski pertemuan didatangi banyak wakil Yahudi AS di dalamnya, tidak ada perwakilan Palestina sama sekali.

Walau begitu, Trump mengatakan sudah menghubungi Presiden Palestina Mahmud Abbas untuk mempelajari proposal. Di mana salah satu isinya adalah, memberikan Yerussalem sebagai ibu kota Israel dan kawasan Yerussalem Timur pada Palestina. Padahal, masalah ini yang paling kerap menjadi pemicu perselisihan antara kedua kubu sejak beberapa tahun belakangan ini. ***