Menu

Pemerintah Perlu Sosialisasi Soal Penempatan WNI Dari Wuhan ke Natuna

Bisma Rizal 1 Feb 2020, 19:43
Ketua DPR RI Puan Maharani tanggapi soal karantina WNI dari Wuhan, China di Natuna (foto/int)
Ketua DPR RI Puan Maharani tanggapi soal karantina WNI dari Wuhan, China di Natuna (foto/int)

RIAU24.COM -  JAKARTA- Pemerintah diminta lebih intens melakukan sosialisasi atas penempatan warga negara Indonesia (WNI) dari Wuhan ke Natuna, Kepulauan Riau.

Menurut Ketua DPR RI Puan Maharani, hal ini perlu dilakukan guna tidak terjadi kekhawatiran berlebih dari masyarakat di Natuna atas kedatangan WNI dari Wuhan.

zxc1

"Ya saya harapkan, pemerintah bisa menyosialisasikan terkait dengan rencana tersebut, sehingga memang masyarakat yang ada di wilayah tersebut tidak khawatir bahwa akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Puan di Balairung Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, Sabtu (1/2/2020).

Dirinya pun menyebutkan, tentunya rencana evakuasi dan tempat karantina bagi WNI di Natuna sudah dipersiapkan dengan matang.

zxc2

Untuk itu, Politisi PDI-Perjuangan itu berharap tidak terjadi gejolak sosial di Natuna. "Siaga 1 kesiapan dari pemerintah terkait, hal ini tentu saya harapkan sudah diantisipasi sehingga tak menimbulkan gejolak sosial di wilayah tersebut," jelasnya.

Seperti diketahui, pemerintah akan memulangkan 243 WNI yang berada di Wuhan, China. Kemudian mereka akan dikarantina di Natuna.

Rencana ini pun mendapatkan protes dari sejumlah warga Natuna.ereka pun mendatangi Gedung DPRD Natuna, Jumat (31/1/2020) malam, berharap agar rencana ini dibatalkan.

Sementara itu, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyebutkan, bahwa para WNI tersebut akan dikarantina di Pangkalan Militer bukan di RSUD Natuna.

Hadi menambahkan, langkah ini sesuai dengan prokotol kesehatan WHO. Salah satunya melakukan isolasi karena berasal dari wilayah endemi virus corona.

"Untuk mendukung protokol kesehatan yang diantaranya kita penuhi. Kita punya isolasi jauh dari penduduk di Natuna, pangkalan militer, punya fasilitas kesehatan, runway yang digunakan untuk isolasi," Hadi saat konferensi pers di Bandara Soekarno-Hatta, Tanggerang, Sabtu (1/2/2020).

Hadi menyebutkan, tempat isolasi itu
berjarak 5 kilometer hingga 6 kilometer dari pemukiman penduduk. (R24/Bisma)