Sanksi Baru Amerika Tak Dianggap Iran, Program Nuklir Jalan Terus
RIAU24.COM - Amerika Serikat (AS) mengumumkan sanksi baru pada Kamis lalu terhadap Organisasi Energi Atom Iran dan pemimpinnya, Ali Akbar Salehi. Sanksi tersebut membekukan semua aset yang dimiliki Salehi dalam yurisdiksi AS.
Menanggapi sanksi terbaru itu, Iran bukannya takut, malah makin menantang Amerika dengan mengatakan program nuklir Iran tidak akan terpengaruh akibat sanksi itu alias jalan terus. Hal itu ditegaskan juru bicara kementerian luar negeri Iran, Abbas Mousavi.
Zxc1
Dalam sebuah pernyataan, Mousavi mengatakan: "Bapak Salehi adalah tokoh ilmiah dan politik terkemuka dan sanksi terhadapnya menunjukkan keputus-asaan Amerika Serikat."
"Sanksi itu tidak akan berdampak pada kemajuan program nuklir damai republik Islam Iran," kata Mousavi, seperti dilaporkan AFP, Minggu (2/2/2020).
Salehi menyandang gelar doktor teknik nuklir dari Massachusetts Institute of Technology di Amerika Serikat dan menjabat menteri luar negeri dari 2010 hingga 2013 sebelum menjadi kepala energi atom Iran.
Sejak Mei 2019, Iran secara progresif mengurangi beberapa komitmen di bawah perjanjian nuklir 2015, sebagai tanggapan terhadap keputusan AS menarik diri dari perjanjian itu pada Juni 2018; serta keputusan memberlakukan kembali sanksi terhadap Iran.
Pemerintah Presiden AS Donald Trump menuduh Iran berusaha memperoleh senjata nuklir, sesuatu yang dibantah Iran.****