Menu

Budidaya Manggot BSF Diharapkan Mampu Tingkatkan Perekonomian Petani dan Nelayan

Khairul Amri 6 Feb 2020, 16:09
Direktur Polairud Polda Riau Kombes Badaruddin tengah melihatkan hasil budidaya pakan untuk makanan ternak.
Direktur Polairud Polda Riau Kombes Badaruddin tengah melihatkan hasil budidaya pakan untuk makanan ternak.

"Misalnya begini, kalau satu ekor ayam memakai pakan dari toko seharga Rp45 ribu, maka dengan Maggot BSF ini berkisar Rp20 ribu saja," kata Badaruddin.

Hal ini, tegas Badaruddin, tentu masuk akal. Pasalnya, wadah tempat Maggot BSF berkembang bisa menggunakan jeriken bekas, ember bekas dan lainnya. Untuk makanannya, bisa dari buahan tak dikonsumsi lagi yang bisa didapatkan dari pembuangan sampah.

"Jadi ini bisa menjadi alternatif di tengah naiknya harga pakan setiap hari. Silahkan coba," sebut Badaruddin.

Budidaya ini dinilai ramah lingkungan. Pasalnya, masyarakat tidak lagi membuang limbah ke sungai karena bisa dimanfaatkan untuk wadah perkembangan maggot BSF.

"Ketika sampah ataupun limbah tak dibuang lagi, sungai bisa bersih. Ini menjadi keuntungan," sebut Badaruddin.

Selanjutnya, perekonomian masyarakat bisa terbantu karena bahan-bahan budi daya maggot mudah didapatkan. Kemudian budi daya ini bisa memangkas biaya pakan ikan.(rls)

Sambungan berita:  
Halaman: 234Lihat Semua