Menu

Gara-gara Virus Ini, Ratusan Babi di Bali Mati Secara Mendadak

Siswandi 9 Feb 2020, 00:30
Petugas menyemprot cairan diinfektan di salah satu kandang babi milik warga di Bali. Foto: int
Petugas menyemprot cairan diinfektan di salah satu kandang babi milik warga di Bali. Foto: int

RIAU24.COM -  Di sela maraknya kabar tentang virus Corona, ternyata ada virus yang sudah menyusup masuk Indonesia, tepatnya di Bali. Virus itu adalah Afrika Swine Fever (ASF) alias virus flu Afrika. Akibatnya, ratusan babi peliharaan warga di pulau itu, saat ini mati mendadak. 

Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Bali mencatat, setidaknya sudah ada sekitar 808 ekor babi yang mati akibat diserang virus itu. 

“Sampai saat ini kami mencatat sudah 808 ekor babi mati di seluruh Bali. penyebabnya karena terserang virus ASF atau flu Afrika,” ungkap epala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Bali, Ida Bagus Wisnu Ardhana, Sabtu 8 Februari 2020.

Dilansir viva, ia menerangkan, virus tak bisa berkembang di suatu wilayah dengan suhu panas. Sama seperti virus Corona, virus ini bisa mati jika diberi disinfektan. 

“Untuk babi yang terkena virus ini sudah dikubur. Kami mengimbau kepada warga untuk tak membuang babi yang mati ke sungai,” imbau dia.

Sejauh ini, babi mati yang terserang virus tersebut ditemukan di wilayah Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Tabanan dan Kabupaten Klungkung.

Soal nilai kerugian, ia belum menghitungnya dengan detail. Hanya bisa hitung berdasarkan jumlah babi yang mati dikalikan dengan harga jualnya. “Harga jualnya sekitar Rp2 juta sampai Rp3 juta. Silakan dikalikan saja, itulah nilai kerugiannya,” katanya.

Ditambahkannya lagi, virus ini bisa tumbuh subur di Bali, karena populasi hewan ini cukup besar. “Di Bali ada 690 ribu populasinya. Agar tak ada lagi yang tertular, kami telah mengirimkan lima ribu disinfektan ke seluruh Bali untuk disemprotkan di kandang-kandang babi,” tuturnya. ***