Menu

Pamit untuk Mengajar ke Sekolah, Guru Ini Malah Tewas dengan Tubuh Tertancap Tombak

Siswandi 25 Feb 2020, 12:01
Ilustrasi
Ilustrasi

RIAU24.COM -  Nasib mengenaskan dialami Muharianto (52), Seorang guru yang bertugas di Kabupaten Sumbawa Barat, NTB. Dari rumah, ia pamit untuk mengajar ke sekolah.  Namun rupanya itu adalah kali terakhir ia bisa bertemu keluarganya dalam kondisi hidup. 

Muharianto tak pernah sampai ke sekolah seperti yang dikatakannya. Di tengah jalan, ia malah meregang nyawa dan akhirnya tewas bersimbah darah. Saat pertama kali ditemukan, di tubuhnya masih tertancap tombak panjang. Dia diduga dibunuh salah seorang warga yang merasa sakit hati kepadanya.

Mayatnya  ditemukan tergeletak di bendungan Bangkat Monteh Kecamatan Brang Rea, KSB Senin (25/2/2020) kemarin. Dari hasil olah TKP dan penyelidikan, korban diduga dibunuh Ruslan (34), yang merupakan warga di desa yang sama.

Dilansir detik, Selasa 25 Februari 2020, Kapolres Sumbawa Barat, AKBP Herman Suryono mengatakan, sebelum dibunuh, korban pamit kepada keluarga untuk pergi mengajar.

"Korban berangkat dari rumahnya menuju Desa Bangkat Monteh Kecamatan Brang Rea untuk mengajar. Pada saat melewati TKP, korban dan pelaku saling bertemu. Ketika itu korban sempat mengatakan kalimat tidak enak kepada pelaku, sehingga pelaku tidak terima dan akhirnya mengejar korban," ungkapnya.

Aksi kejar-kejaran pun terjadi. Sesampainya di TKP di Bendungan Bangkat Monteh, pelaku melempar tombak dan mengenai lengan kiri korban.

"Korban yang sempat melarikan diri akhirnya gagal dan pelaku langsung melayangkan tombak ke arah tubuh korban dan langsung menebas bagian leher dan tangan kiri korban menggunakan parang," tambahnya.

Tak lama setelah peristiwa itu terungkap, Ruslan menyerahkan diri ke Polres Sumbawa. "Pelaku datang ke Mapolres Sumbawa Barat dan mengaku telah menghabiskan nyawa seorang laki-laki dengan membawa satu bilah parang yang masih disarungkan. Parang tersebut diduga digunakan untuk menghabisi korban di bendungan Bangkat Monteh Kecamatan Brang Rea KSB," terang Herman lagi. ***