Ditargetkan Selesai Akhir Juni, PT CPI - LAMR Siap Bangun Sentra Ekonomi Kreatif dan Budaya Melayu Riau
RIAU24.COM - PEKANBARU - Provinsi Riau akan memiliki sebuah sentra pengembangan ekonomi kreatif Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang berbasis budaya Melayu. Sentra tersebut berupa 12 kios terintegrasi untuk memamerkan hasil kerajinan dan makanan khas dari 12 kabupaten/kota di Riau.
Rencana pembangunan sentra ekonomi kreatif ini tertuang dalam perjanjian kerja sama antara SKK Migas - PT. Chevron Pacific Indonesia (PT CPI) dan Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) yang ditandatangani di Pekanbaru pada Senin (2/3).
Sentra tersebut akan dibangun di kompleks Gedung LAMR, Jalan Diponegoro, Pekanbaru. Pekerjaan pembangunan akan dimulai pertengahan bulan Maret dan diharapkan selesai akhir bulan Juni tahun ini.
Tampak hadir dalam acara penandatanganan perjanjian kerja sama di antaranya Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat LAMR Datuk Seri Al Azhar, Ketua Dewan Pengurus Harian LAMR Datuk Seri Syahril Abubakar, Kadis Kebudayaan Yoserizal Zein yang mewakili Gubernur Riau, Presiden Direktur PT CPI Albert Simanjuntak, dan Sr. VP Corporate Affairs PT CPI Wahyu Budiarto.
”Kerja sama atau kemitraan LAMR bersama SKK Migas - PT CPI ini memiliki nilai strategis untuk pengembangan ekonomi kreatif dan pelestarian budaya Melayu di Riau. Dengan pengelolaan yang baik dan berkelanjutan, fasilitas ini diharapkan menjadi salah satu ikon destinasi wisata dan sentra pengembangan UMKM di Provinsi Riau,” ungkap Presiden Direktur PT CPI Albert Simanjuntak.
Kerja sama ini memperkuat kemitraan jangka panjang PT CPI dengan masyarakat Riau khususnya dan Pemerintah Indonesia. Selama lebih dari 95 tahun, PT CPI menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah perkembangan wilayah maupun masyarakat Riau. ”Kami mengucapkan terima kasih kepada LAMR atas kemitraan yang dijalin untuk pengembangan ekonomi dan pelestarian budaya Melayu Riau. Ini merupakan kehormatan besar bagi kami,” lanjutnya.
LAMR dan PT CPI akan membentuk sebuah komite yang bertugas memastikan kesinambungan kegiatan agar sentra ekonomi kreatif tersebut selalu menarik untuk dikunjungi. Komite itu, yang terdiri dari perwakilan LAMR dan para pemangku kepentingan terkait, akan menyusun rencana kegiatan tahunan secara baik. Setiap bulan akan ditunjuk salah satu kabupaten/kota untuk mengisi acara budaya dan seni. PT CPI akan ikut memantau dan memfasilitasi pelaksanaan program pada tahun pertama.
Gubernur Riau yang diwakili Kepala Dinas Kebudayaan, Yoserizal Zein, menyambut baik rencana pembangunan Sentra Ekonomi Kreatif dan Budaya Melayu Riau. Menurutnya sektor ekonomi kreatif memiliki potensi besar untuk terus tumbuh karena bonus demografi yang dimiliki Indonesia saat ini. "Ekonomi kreatif yang ditopang nilai-nilai kebudayaan akan memiliki nilai tambah di mata para wisatawan. Hal ini akan mendukung program kepariwisataan Riau ke depannya, " ujar Yoserizal yang juga Plt. Kepala Dinas Pariwisata Riau.
Program pemberdayaan ekonomi lokal selaras dengan fokus program-program investasi sosial yang dijalankan oleh PT CPI selama ini. Tujuan yang ingin dicapai adalah menciptakan kemandirian melalui semangat kewirausahaan. Selain pemberdayaan ekonomi, bidang-bidang lain yang menjadi fokus program investasi sosial PT. CPI adalah kesehatan, pendidikan dan pelatihan, serta lingkungan.****