Menu

Warga Terinfeksi Corona Membludak di Kota Ini, Rumah Sakit tak Mampu Menampung, Terpaksa Dirawat DItenda

Satria Utama 5 Mar 2020, 09:37
Seorang medis merawat seorang pasien yang terinfeksi virus corona, di sebuah rumah sakit di Teheran, Iran, Minggu (1/3/2020). (Ali Shirband/Mizan News Agency via AP)
Seorang medis merawat seorang pasien yang terinfeksi virus corona, di sebuah rumah sakit di Teheran, Iran, Minggu (1/3/2020). (Ali Shirband/Mizan News Agency via AP)

RIAU24.COM -  Lonjakan penderita Virus Corona membuat kelabakan petugas medis di Iran. Pemerintah Iran akhirnya memutuskan membangun rumah sakit darurat dengan tenda untuk merawat pasien virus corona yang berada di Kota Qom.

Wakil Kepala Sekolah Kedokteran Universitas Wom, Ali Abrazi, menjelaskan lima rumah sakit yang ada di Qom penuh untuk merawat pasien virus corona. Akibatnya, mereka kekurangan tempat tidur untuk pasien "Kami terpaksa membangun rumah sakit tenda," kata Ali seperti dikutip CNN, Kamis (5/3).

Seperti dilansir kantor berita Iran, Entekhab, masalah lain yang cukup menghambat penanggulangan penyebaran virus corona adalah sikap masyarakat di Kota Qom.

"Masyarakat setempat belum menganggap serius ancaman penyakit ini. Senjata paling utama adalah upaya mitigasi yang bekerja sama dengan masyarakat setempat," ujar Direktur Pusat Manajemen Krisis Provinsi Qom, Mohsen Orouji.

Sebagian besar korban meninggal akibat virus corona di Iran berada di Kota Qom. Kota tersebut adalah salah satu kota besar di Iran, dan menjadi tujuan ziarah umat Syiah serta lokasi untuk menuntut ilmu.

Menurut Mohsen, seluruh sekolah, tempat pengasuhan, universitas dan seminari di Qom saat ini ditutup untuk mengurangi peluang meluasnya penularan virus corona.

Sampai saat ini kasus virus corona di Iran mencapai 2.922, dengan 92 orang meninggal. Sedangkan yang sembuh mencapai 552 orang.

Tak hanya warga, virus itu juga menyerang sejumlah pejabat. Wakil Presiden Iran Urusan Perempuan dan Keluarga Massoumeh Ebtekar dinyatakan positif mengidap virus corona, begitu juga Wakil Menteri Kesehatan Iraj Harirchi. Bahkan penasihat Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, Mohammad Mirmohammadi, meninggal akibat virus itu. ***