Menu

Ternyata Begini Cara Presiden Jokowi untuk Tangkal Virus Corona, Tapi Sekarang Mulai Terkendala

Siswandi 12 Mar 2020, 12:21
Presiden Jokowi dan Menteri Kesehatan dr Terawan saat memberikan keterangan tentang virus Corona di Tanah Air, belum lama ini. Foto: int
Presiden Jokowi dan Menteri Kesehatan dr Terawan saat memberikan keterangan tentang virus Corona di Tanah Air, belum lama ini. Foto: int

RIAU24.COM -  Sejak dinyatakan masuk ke Indonesia, banyak kalangan di tengah masyarakat terus meningkatkan kewaspadaan, guna menangkal dan jangan sampai terinfeksi virus Corona. Hal ini juga dilakukan Presiden Jokowi. Ia pun punya cara sendiri, dan cenderung praktis. 

Presiden Jokowi mengungkapkan, upaya yang dilakukannya adalah dengan menambah frekuensi minum jamu. Biasanya, kebiasaan itu dilakukannya hanya pada pagi hari. Setelah virus Corona masuk Indonesia, Presiden Jokowi mengaku diriya menambah frekuensi minum jamu menjadi lebih sering. Saat ini, ia bahkan sampai mengonsumsi jamu hingga tiga kali sehari. 

“Saya biasanya tiap hari minum itu, temulawak, jahe, sereh, kunyit saya campur, saya minum hanya pagi. Sekarang karena ada corona saya minumnya pagi, siang, malam,” ungkapnya, saat meresmikan Pembukaan The 2nd Asian Agriculture & Food Forum di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 12 Maret 2020.

Dilansir tempo yang merangkum antara, selama Jokowi memang gemar minum jamu. Bahkan, ia dengan terang-terangan membocorkan resep jamu yang biasa diminumnya. Menurutnya, jamu yang biasa diminumnya adalah yang perpaduan dari jahe merah, temulawak, sereh dan kunyit. Semua bahan itu dicampur menjadi satu. 

Tak hanya untuk dirinya pribadi, saat ini jamu itu juga digunakannya saat menyambut tamu. Kalau sebelumnya, Jokowi biasanya menyuguhkan teh saat menerima tamu. 

“Sekarang tamu-tamu saya kalau pagi, siang, dan malam saya beri minuman itu, bukan teh, tapi temulawak, jahe, sereh, kunyit, campur jadi satu,” katanya.

Terkendala Harga 
Seiring dengan kondisi yang terjadi saat ini, Jokowi mengakui ada sedikit kendala untuk membuat ramuan jamu yang biasa dikonsumsinya itu. Hal itu disebabkan harga rempah-rempah yang menjadi bahan baku jamu itu, mengalami kenaikan yang signifikan, bahkan ada yang hingga 4-5 kali lipat. 

“Hati-hati sekarang ini harganya naik sampai 4 kali lipat, 5 kali lipat. Jahe merah, temulawak, kunyit, naik sampai 3, 4, 5 kali lipat. Biasanya, kalau mencari mudah,” katanya.

Ia sendiri mengaku kini makin susah mencari rempah di pasaran karena banyak yang mengonsumsinya. “Saya biasanya tiap hari minum. Itu yang menyebabkan mungkin (harganya naik itu), karena diminum tidak hanya sekali, tapi tiga kali,” ulangnya lagi. ***