Menu

Pengakuan Mantan Pasien, Ternyata Begini Rasanya Tertular Virus Corona, Coba Diingat Tahapannya

Siswandi 13 Mar 2020, 11:48
Connor Reed, pria asal Inggris yang akhirnya sembuh dari penyakit virus Corona. Foto: int
Connor Reed, pria asal Inggris yang akhirnya sembuh dari penyakit virus Corona. Foto: int

RIAU24.COM -  Sosok Connor Reed (25), pria asal Llandudno, Wales Utara, sempat jadi sorotan beberapa waktu lalu. Hal itu setelah ia diketahui sebagai warga negara Inggris yang pertama kali terinfeksi virus Corona. Namun Reed cukup beruntung, karena ia dinyatakan sudah sembuh. 

Lalu bagaimana rasanya saat terjangkit penyakit itu? Reed pun kemudian menuturkan pengalamannya. 

Dilansir detik yang mengutip sky news, Redd menuturkan, ia terjangkit virus itu pada 25 November 2019 lalu. Ketika itu  ia sedang bekerja di salah satu sekolah di Wuhan, China.

"Saya merasa seperti flu biasa, tetapi virus ini terus berkembang secara bertahap. Dimulai dengan flu," ungkapnya memulai cerita. 

Pada awalnya, Reed sendiri tak terlalu mempermasalahkan flu yang sedang diidapnya itu. Ia tetap beraktivitas seperti biasa. 

Namun awal Desember, kondisinya tubuh semakin memburuk. "Saya bangun dan merasa sangat buruk. Saya batuk yang tak ada henti-hentinya dan akhirnya suara saya hilang," ucap Connor.

Hingga detik itu, pemerintah China belum menyadari bahwa ternyata di dalam negaranya terdapat virus yang akan berkembang dan menjadi ancaman dunia.

"Saya merasa sakit, rasanya saya hanya ingin meringkuk. Ada masalah di telinga saya dan juga ada sinus yang membuat seolah-olah ada balon yang meledak tepat di wajah saya, dan itu mungkin gejala yang terburuk," paparnya lagi. 

"Aku juga menderita batuk yang kering dan itu terjadi berkali-kali, bahkan terkadang aku tidak bisa mengeluarkan suara sama sekali, dan terkadang aku terdengar seperti katak," lanjutnya.

Sulit Bernapas 

Connor menyadari kondisi yang sedang dideritanya, tetapi ia tetap semangat dan tak mau kalah dengan penyakit ini. Ia pun mulai mencoba untuk bisa kembali bekerja. Namun, yang dialaminya ketika itu, ia mala jadi kesulitan bernafas. 

"Itu membuatku takut karena bernapas adalah kebutuhan hidup. Rasanya seperti kamu benar-benar merasa akan mati, tetapi itu tidak terjadi," kata Connor.

"Saya tidak bisa mengambil napas sepenuhnya, napas saya seperti tersengkal-sengkal dan sesak. Ketika saya berjalan ke dapur misalnya, saya akan bernapas sangat dangkal dan sangat cepat," ujarnya lagi. 

Hingga akhirnya pada 5 Desember 2019, ia datang ke rumah sakit dan melakukan berbagai macam pengecekan seperti tes darah, rontgen dan tes pernapasan. Hasil tes pun keluar, ia didiagnosa terkena pneumonia.

"Tidak ada titik saya berpikir bahwa saya akan mati. Maksudku, saya masih muda dan tidak merokok apalagi minum alkohol," ucap Connor.

Setelah dilakukan berbagai macam perawatan, Connor pun dinyatakan sembuh dari penyakit yang dideritanya. 

Tetapi beberapa minggu kemudian, dokter yang merawat Connor mulai menyadari ternyata pasiennya mengidap penyakit virus yang benar-benar berbahaya. Virus itu saat ini telah menjelma menjadi pandemi di dunia. ***