Menu

Pemerintah Belum Ungkap Daerah Berisiko Tertular Corona, Guru Besar UI ini Justru Sarankan Daerah Transparan

M. Iqbal 14 Mar 2020, 11:18
Ilustrasi/net
Ilustrasi/net

RIAU24.COM - Juru bicara pemerintah untuk urusan virus Corona, Achmad Yurianto mengatakan jika saat ini pemerintah masih belum mengungkap daerah mana saja yang berisiko tertular virus corona Covid-19.

"Mohon maaf nggak bisa kita buka lebar-lebar (data) karena responsnya macam-macam. Kita tahu pengalaman kemarin ditolak mentah-mentah, pada saat kita memutuskan Natuna sebagai tempat pemantauan. Oleh karena itu, kita harus hati-hati," katanya seperti dilansir dari Detik.com, Jumat, 13 Maret 2020.

zxc1

Terkait hal tersebut, Prof dr Ascobat Gani, MPH, DrPH, Guru besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) menyarankan kepada pemerintah untuk transparan. Dia mengatakan pemerintah lebih baik mengungkap daerah yang berisiko.

"Supaya masyarakat aware, kita nggak bisa tutup-tutupi, ini epidemi kan bukan masalah pemerintah saja, masalah masyarakat. Nggak ada epidemi apalagi pandemi ini hanya bisa diselesaikan oleh masyarakat saja, atau pun pemerintah saja, ya kan, ini kerja sama pemerintah dan masyarakat kan," kata dia.
zxc2

Dia berpendapat, masyarakat adalah pertahanan pertama. Jika masyarakat mengetahui daerah berisiko, sadar akan pencegahan, penyebaran virus tersebut bisa dicegah secara optimal.

"Jadi itu umumkan saja misalnya kita tahu satu wilayah, jadi kita berhati-hati, dan juga diumumkan supaya apa, jika nanti pemerintah tiba-tiba menutup pertandingan olahraga ini seperti di Italia, kan masyarakat sudah tahu sebabnya, jangan tiba-tiba sekolah ditutup, terus kita nggak tahu dan bertanya kenapa sekolah ditutup," jelas Prof Ascobat.