Menu

Jika Anda Tiba-tiba Kehilangan Indera Perasa dan Penciuman, Bisa Jadi Anda Menjadi Pembawa Virus Corona Tersembunyi

Devi 24 Mar 2020, 10:45
Jika Anda Tiba-tiba Kehilangan Indera Perasa dan Penciuman, Bisa Jadi Anda Menjadi Pembawa Virus Corona Tersembunyi
Jika Anda Tiba-tiba Kehilangan Indera Perasa dan Penciuman, Bisa Jadi Anda Menjadi Pembawa Virus Corona Tersembunyi

RIAU24.COM -   Bagi sebagian besar dari kita, gejala Covid-19 mungkin sudah menjadi sesuatu yang kita kenal, yakni seperti batuk, sesak napas, sulit bernapas, dll. Tetapi ternyata, menurut CNN dan The New York Times, gejala baru dapat ditambahkan ke daftar itu.

Menurut kedua sumber berita tersebut, dokter di Amerika Serikat dan Inggris kini menyerukan hilangnya indera penciuman dan indera perasa ditambahkan ke daftar 'alat skrining' untuk digunakan ketika mendiagnosis kasus Covid-19 yang potensial.

Kondisi, yang disebut anosmia karena kurangnya penciuman dan dysgeusia karena kurangnya rasa, telah ditemukan pada pasien yang dites positif tetapi tidak menunjukkan tanda-tanda lain gejala Covid-19.

"Anosmia, khususnya, telah terlihat pada pasien yang hasil tesnya positif untuk virus corona tanpa gejala lain," demikian bunyi pernyataan dari Akademi Otolaringologi Amerika - Bedah Kepala dan Leher.

Ini juga konsisten dengan apa yang telah dilaporkan dalam pernyataan yang dibuat oleh ENT UK, sebuah organisasi profesional yang mewakili ahli bedah telinga, hidung dan tenggorokan di Inggris.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh mereka, organisasi tersebut menyatakan: “Sudah ada bukti yang baik dari Korea Selatan, Cina dan Italia bahwa sejumlah besar pasien dengan infeksi COVID-19 yang terbukti telah mengembangkan anosmia,”

Dalam sebuah wawancara dengan Sky News, Profesor Nirmal Kumar, seorang konsultan otolaringologi dan ahli bedah kepala dan leher, telah mencatat bahwa kehilangan bau atau rasa ini paling sering terlihat pada pasien yang lebih muda yang sebaliknya tidak menunjukkan gejala lain dari coronavirus Covid-19. Dia menambahkan bahwa mereka yang menunjukkan gejala-gejala ini harus segera mengisolasi diri selama tujuh hari untuk mencegah penyebaran infeksi.

 

 

 

R24/DEV