Menu

Kasihan, Dokter Ini Terpaksa tak Makan dan Minum Hingga 10 Jam Supaya Bisa Hemat Masker

Siswandi 30 Mar 2020, 11:10
Ilustrasi
Ilustrasi

RIAU24.COM -  Sejak wabah virus Corona mengalami lonjakan luar biasa, Amerika Serikat terus mengalami berbagai kendala. Salah satunya adalah mengenai ketersedian alat pelindung diri (APD) bagi para tenaga medis. Tentu saja, APD sangat diperlukan supaya tenaga medis yang menangani pasien, tidak sampai terjangkit virus Corona. 

Salah satu APD yang sangat diperlukan adalah masker medis, khususnya N95. Namun kondisinya saat ini, masker ini telah menjadi barang yang langka, bahkan bagi petugas medis di AS. Sehingga mau tak mau, mereka harus pandai berhemat-hemat untuk menggunakannya.

Akibatnya, banyak tenaga medis yang harus rela menahan lapar dan haus menghemat stok masker mau pun APD tersebut. 

Kisah mengharukan tentang kondisi paramedis di negara Donald Trump itu, diceritakan Grace, istri seorang dokter di Bay Area, San Francisco, Amerika Serikat. Melalui video di IGTV, ia menceritakan apa yang dialaminya suaminya bernama Andrew, yang merupakan seorang gastroenterologist atau spesialis kesehatan sistem pencernaan.

Dilansir detik yang mengutip next shark, Grace menuturkan, saat ini suaminya fokus pada pasien yang harus menjalani endoskopi. Saat endoskopi dilakukan, sang suami harus memakai masker N95 guna mencegah terhirupnya virus melalui udara. 

Yang membuat terbelalak, setelah memakai masker, Andrew tidak diperbolehkan melepaskannya sampai shift kerja selesai. Satu shift biasanya berlangsung selama 9 hingga 10 jam. Artinya, selama itu pula Andrew tidak bisa makan atau minum. 

"Dia hanya diberi satu masker per hari. Dia harus memakainya dari prosedur pertama sampai terakhir," ungkap Grace.

"Dia tidak makan siang, tidak minum air, tidak makan camilan apa pun. Sebagai istrinya, itu terasa menyedihkan," tutur Grace lagi.

Grace pun mengatakan kondisi tersebut mungkin saja juga terjadi di banyak rumah sakit lainnya. "Aku tahu kalau dia (Andrew) tidak makan siang dan jika rumah sakit tempatnya bekerja membatasi jatah masker, aku hampir yakin seperti yang terlihat di berita, setiap rumah sakit juga seperti itu," kata Grace.

Sementara itu, sang suami Andrew sendiri mengaku stres dengan kondisi saat ini. Dia takut dirinya akan terpapar virus dari pasien dan membahayakan keselamatan keluarga.

"Sangat menegangkan. Ini yang selalu terpikir di kepalamu, 'apakah interaksi dengan pasien ini yang akan menginfeksi aku dan keluargaku?'" ujarnya. ***