Menu

Kutip Data Intelijen, Sri Mulyani Sebut 95 Ribu Orang Diprediski Terpapar Corona Pada Mei

Riko 6 Apr 2020, 15:42
Sri Mulyani (net)
Sri Mulyani (net)

RIAU24.COM -  Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam paparannya di rapat dengan Komisi XI DPR Senin 6 April 2020 menyebutkan penyebaran virus corona atau covid-19 di Indonesia diperkirakan bakal mencapai puncaknya pada akhir Mei 2020. Sementara jumlah yang terpapar wabah corona diprediski mencapai 95.000 orang di masa puncak itu. 

Dia menjelaskan itu merupakan proyeksi badan Intelijen Negara yang dikembangkan bersama Institut Teknologi Bandung dan Univesitas Indonesia. 

"Menurut berbagai model yang dikembangkan baik BIN dan UI serta ITB diperkirakan akan terjadi puncak akhir Mei dengan jumlah terpapar ada 95.000 orang," tutur Sri Mulyani dalam rapat tersebut mengutip dari Tempo. co. 

Untuk mengantisipasi itu , Sri Mulyani mengatakan, pemerintah perlu mengambil sejumlah langkah. Dia menjelaskan, lonjakan jumlah pasien yang terpapar virus corona bakal terjadi pada April dan Mei 2020.

Menurut Sri Mulyani, peningkatan jumlah itu bisa diminimalisir, kendati sulit untuk dihilangkan sama sekali. Pemerintah, jelasnya, berupaya agar penyebaran Covid-19 melambat atau melandai.

"Jumlah akan melonjak dan langkah strategis sangat urgen dibutuhkan untuk mencegah puncak penularan. Dalam literatur disebut kurvanya dibuat lebih landai, artinya meningkat pasti terjadi tetapi tidak eksponensial."

Dalam kesempatan itu, Sri Mulyani juga menyampaikan data perkembangan global virus corona. Menurutnya, saat ini Covid-19 tersebar di 207 negara dengan kasus baru per hari mencapai 100.000 orang.

Di Indonesia, Sri Mulyani menjelaskan, kasus penyebaran mulai terdeteksi pada 2 Maret 2020.  Meski virus corona sudah mulai merebak sejak Desember 2019 dan mulai diberitakan Januari,  Indonesia termasuk negara yang belakangan mendapatkan kasus positif. 

"Perkembangan dari penularan mengalami eskalasi eksponensial dan terkonsentrasi di Jakarta. Jakarta merupakan kawasan pusat Covid-19 atau zona merah," kata Sri Mulyani