Menu

Kisah Ribuan Migran Asal Venezuela yang Pulang Kampung Saat Pandemi Virus Corona, Lakukan Perjalanan Berbahaya Dari Kolombia Tanpa Membawa Uang Sedikitpun

Devi 7 Apr 2020, 09:38
Kisah Tragis Ribuan Migran Asal Venezuela yang Harus Pulang Kampung Ditengah Pandemi Virus Corona, Lakukan Perjalanan Berbahaya Dari Kolombia Tanpa Membawa Uang Sedikitpun
Kisah Tragis Ribuan Migran Asal Venezuela yang Harus Pulang Kampung Ditengah Pandemi Virus Corona, Lakukan Perjalanan Berbahaya Dari Kolombia Tanpa Membawa Uang Sedikitpun

Hugh Aprile, direktur Kolombia untuk Mercy Corps, mengatakan kelompok-kelompok kemanusiaan yang bekerja di negara itu berusaha membantu para pekerja tidak berdokumen ini dengan meningkatkan program distribusi uang.

Mercy Corps, Save the Children, Komite Penyelamatan Internasional dan World Vision saat ini siap memberikan kartu debit kepada 100.000 warga Venezuela hingga akhir tahun ini, kata Aprile. Dia menambahkan bahwa organisasinya menggandakan pembayaran bulan ini untuk membantu migran dan pengungsi mengatasi krisis.

"Ini akan menjadi waktu yang sulit bagi semua orang yang bekerja di ekonomi informal," kata Aprile. "Populasi migran sangat rentan karena mereka berada dalam situasi perumahan sementara yang menuntut mereka menghasilkan uang dalam siklus pendek."

Pemerintah Kolombia pekan lalu mengungkapkan rencana enam poin untuk populasi migran Venezuela yang termasuk menjamin akses ke layanan kesehatan dan mendistribusikan makanan kepada sekitar 800.000 migran di 40 kota.

Tetapi tidak ada rencana khusus untuk membantu mereka yang menghadapi penggusuran dari rumah mereka. Di Bogota, yang merupakan rumah bagi lebih dari 400.000 migran Venezuela, para pejabat telah mendenda penyewa yang mengusir orang-orang yang rentan. Namun penggusuran terus terjadi menurut para pemimpin masyarakat, dan walikota mengatakan pada hari Kamis bahwa tidak ada uang untuk membantu migran membayar sewa.

"Kami membutuhkan lebih banyak dukungan dari pemerintah nasional," kata walikota Bogota Claudia Lopez. "Kami sudah menanggung biaya kesehatan dan pendidikan ribuan migran. Kami membantu mereka mengasuh anak, dengan pekerjaan. Maaf, kami tidak bisa membayar sewa."

Sambungan berita:  
Halaman: 345Lihat Semua