Menu

Bukan Cuma Indonesia, Dalam Keadaan Darurat Jepang Malah Kekurangan APD, Bahkan Suruh Warga Sumbang Jas Hujan

Riki Ariyanto 15 Apr 2020, 20:15
Dalam keadaan darurat Jepang kekurangan APD untuk penanganan virus corona (foto/int)
Dalam keadaan darurat Jepang kekurangan APD untuk penanganan virus corona (foto/int)

RIAU24.COM - Rabu 15 April 2020, Ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) yang diperuntukkan bagi tenaga medis dalam penanganan pasien virus corona sangat penting. Tapi nyatanya banyaj negara yang tidak siap dan kekurangan APD.

Bahkan di Indonesia ketersediaan APD juga terbatas, dan banyak petugas di lapangan atau rumah sakit terpaksa memakai jas hujan. Dilansir dari Okezone, kenyataan tersebut ternyata juga dialami negara maju Jepang.

zxc1

Khususnya di Kota Osaka, pemerintah setempat bahkan meminta warganya agar sumbang jas hujan yang belum dipakai. Itu diperuntukkan bagi alternatif untuk alat pelindung diri para tenaga medis.

Walikota Osaka, Ichiro Matsui menyebut para tenaga medis di beberapa lembaga kesehatan di kota-kota besar Jepang, tak punya pilihan selain memakai jas hujan plastik. "Jika dokter terinfeksi, kita tidak akan pernah bisa mengalahkan virus corona," sebut Matsui mengutip Japan Today, Rabu (15/4/2020).

zxc2

"Kami benar-benar kekurangan (alat pelindung diri), jadi kami ingin (warga) menyumbang sebanyak mungkin (jas hujan) seperti yang mereka miliki," lanjut Walikota Osaka, Ichiro Matsui.

Sementara itu Gubernur Osaka Hirofumi Yoshimura menyampaikan hal serupa. Gubernur Osaka Hirofumi Yoshimura sebut seseorang yang memakai jas hujan plastik berpotensi terpapar virus corona, maka itu dia harus melepas jas hujan melalui satu lubang. Hal tersebut sangat berrisiko terinfeksi virus corona.

Berbeda dengan jas hujan yang memiliki kancing seperti kemeja. Potensi penularannya lebih kecil.

Pemerintah kota Osaka mengatakan akan menerima jas hujan dari jenis dan warna apa pun dengan syarat tak pernah terpakai lagi. "Kami ingin berkerja sama kepada mereka yang memiliki jas hujan yang belum pernah digunakan," sebut Matsui.

"Dan untuk pengusaha yang memiliki stok (jas hujan kemeja), kami ingin membelinya dengan harga normal jika memungkinkan," kata Walikota Osaka, Ichiro Matsui.

Pemerintah Kota Osaka bakal umumkan jas hujan di gedung kantor kota, kantor lingkungan dan kantor cabang dari pemerintah prefektur (provinsi) Osaka.

Sejak 7 April, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menetapkan prefektur Osaka termasuk Tokyo dan lima prefektur lainnya masuk sebagai wilayah dalam keadaan darurat. (Riki)