Menu

Waduh, Guru SD Ini Positif Corona, Ternyata Sempat Mengajar dan Bertemu Rekannya Sesama Guru, Begini Jadinya

Siswandi 20 Apr 2020, 16:12
Ilustrasi
Ilustrasi

RIAU24.COM -  Seorang guru Sekolah Dasar (SD) di wilayah Sempan, Kabupaten Mimika, Papua, saat ini telah dikonfirmasi positif terjangkit virus Corona atau Covid-19. Namun yang membuat kaget, ketika mulai mengalami gejala sakit, sang guru masih sempat mengajar dan bersosialisasi dengan rekannya sesama guru. 

Dari hasil penelusuran dam riwayat kontak sang guru yang dilakukan Dinas Kesehatan (Diskes) Mimika, setidaknya ada puluhan orang, baik siswa, guru mau pun masyarakat biasa lainnya, yang berhubungan dengan sang guru. Buntutnya, mereka pun langsung masuk dalam pengawasan. Upaya dinilai sangat penting, mengingat Mimika merupakan daerah di Papua yang memliki kasus Corona tertinggi. 

Fakta itu tak ditampik Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob. Dikatakan, guru tersebut diketahui masih mengajar saat mengalami gejala sakit. 

"Yang sangat kami khawatirkan sekarang ini guru-guru dan siswa di sekolah itu, sebab berdasarkan informasi yang kami terima ibu guru yang sekarang ini sakit dan menjalani perawatan di salah satu rumah sakit, sempat masuk mengajar dan bertemu dengan guru-guru yang lain maupun siswa di sekolahnya," ungkapnya, Senin 20 April 2020 dilansir kompas yang merangkum antara. 

Mengingat kondisi itu, Johannes meminta para guru dan siswa di sekolah dasar tersebut segera memeriksakan kesehatan ke puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat. 

"Tidak perlu malu-malu atau takut untuk memeriksakan diri. Penyakit ini bukan aib. Lebih awal memeriksakan diri jauh lebih bagus agar kita bisa mengetahui kondisi kesehatan kita," harapnya. 

Puluhan Orang 
Sementara itu, petugas penyelidikan epidemiologi Diskes Mimika, Kamaluddin, mengatakan, menurut hasil penelusuran riwayat kontak pada pasien positif Covid-19 klaster Lembang, pasien 014 yang merupakan istri dari pasien 003 yang sudah meninggal dunia, masih pergi ke sekolah untuk mengajar meski sudah mulai mengalami gejala sakit. 

"Pada saat kami lakukan tracing (pelacakan) pasien 014, kami sudah mendata siapa-siapa yang melakukan kontak dengannya, ke mana saja dia bepergian sebelum masuk rumah sakit," terangnya. 

Menurut Kamaluddin, pasien 014 mengaku saat sudah mulai sakit masih sempat pergi mengajar dan masih sempat ke sekolah untuk bertemu dengan rekan guru dan siswanya.

Dari keterangan itu, petugas Diskes Mimika menghubungi kepala sekolah tempat guru itu bertugas untuk mendata para guru dan siswa yang kemungkinan melakukan kontak dengan pasien 014 antara 10 Maret dan 19 Maret. Hasilnya, ada 31 guru dan 39 siswa yang diketahui sempat melakukan kontak dengan pasien 014. 

"Jadi, total ada 70 orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien 014 di sekolah tersebut. Sejauh ini, baru 11 guru yang sudah kami tracing, ada juga guru yang tidak mau di-tracing sehingga kami tidak bisa mendatangi rumahnya. Untuk siswa, kami kesulitan mendapatkan nomor kontak mereka. Sejauh ini baru dua siswa yang sudah kami tracing, selebihnya belum," terangnya lagi. 

Sejauh ini, tim penyelidikan epidemiologi Dinas Kesehatan Mimika sudah meminta kepala sekolah mengarahkan para guru dan siswa untuk memeriksakan kesehatan ke puskesmas. Hingga Minggu (19/4/2020), di Mimika ada 32 orang yang dikonfirmasi positif COVID-19, empat sudah sembuh dan tiga meninggal dunia. 

Untuk diketahui, Mimika merupakan daerah di Papua yang memiliki kasus infesksi Corona tertinggi. Saat ini, ada 52 pasien dalam pengawasan dan 158 orang dalam pemantauan. Kemudian ada 153 orang yang berhubungan dengan pasien Covid-19 namun tidak mengalami gejala sakit. Meski demikian, kondisi mereka terus dipantau petugas yang terkait. ***