Menu

Amerika Serikat Akhirnya Mau Akui Israel Telah Caplok Tepi Barat Palestina, Tapi Dengan Syarat

Riki Ariyanto 29 Apr 2020, 14:17
Amerika Serikat (AS) dikabarkan siap mengakui pencaplokan sebagian wilayah Tepi Barat Palestina oleh Israel (foto/int)
Amerika Serikat (AS) dikabarkan siap mengakui pencaplokan sebagian wilayah Tepi Barat Palestina oleh Israel (foto/int)

RIAU24.COM - Rabu 29 April 2020, Amerika Serikat (AS) dikabarkan siap mengakui pencaplokan sebagian wilayah Tepi Barat Palestina oleh Israel. Hanya saja meminta supaya negosiasi dengan Palestina dilanjutkan.

Dilansir dari Okezone, pihak Palestina mengatakan, dengan syarat Amerika Serikat (AS) tersebut, mereka tidak memiliki alasan untuk melanjutkan negosiasi.

zxc1

"Seperti yang telah kami jelaskan secara konsisten, kami siap untuk mengakui tindakan Israel untuk memperluas kedaulatan Israel dan penerapan hukum Israel ke daerah-daerah Tepi Barat yang diramalkan visi sebagai bagian dari Negara Israel," sebut juru bicara Departemen Luar Negeri AS kepada Times of Israel.

Tetapi, dia menyebut bahwa pengakuan itu membutuhkan Israel untuk "setuju bernegosiasi dengan Palestina sesuai dengan yang ditetapkan dalam visi Presiden (Donald) Trump."

Syarat itu berarti pemerintah baru Israel yang dibentuk dengan koalisi Perdana Menteri Benyamin Netanyahu dengan saingannya, Benny Gantz, wajib memberikan tawaran kepada Palestina "untuk mencapai status kenegaraan berdasarkan syarat, kondisi, dimensi teritorial tertentu, dan dukungan ekonomi yang besar. "

zxc2

Mencaplok tanah Palestina merupakan janji pemilihan Netanyahu, hanya saja - menurut kesepakatannya dengan Gantz - Netanyahu tidak dapat melanjutkan rencana tersebut tanpa restu Washington.

Juru bicara Departemen Luar Negeri bersikeras bahwa tawaran Amerika Serikat (AS) adalah "peluang yang belum pernah terjadi sebelumnya dan sangat bermanfaat bagi Palestina," meskipun pihak Palestina sudah menolak mentah-mentah apa yang disebut oleh Presiden Donald Trump sebagai "kesepakatan abad ini", yang mengakui hak-hak Israel di daerah-daerah Tepi Barat.

Komentar pejabat Amerika Serikat (AS) itu menimbulkan reaksi marah dari Palestina. Kementerian Luar Negeri Palestina menyebut komentar itu sebagai sebuah "kudeta terang-terangan terhadap proses perdamaian, prinsip solusi dua negara dan resolusi PBB yang relevan." (Riki)