Menu

Lebih Bahaya Rokok Elektrik Dari Rokok Konvensional? Ini Penjelasan Ahli

Alwira 4 May 2020, 11:19
Kedua jenis rokok itu disebut tetap memberi pengaruh buruk pada jantung (foto/ilustrasi)
Kedua jenis rokok itu disebut tetap memberi pengaruh buruk pada jantung (foto/ilustrasi)

RIAU24.COM - Rokok elektrik diyakini tak lebih baik dari rokok konvensional jika merujuk kesehatan jantung. Kedua jenis rokok itu disebut tetap memberi pengaruh buruk pada jantung. Hal tersebut diungkapkan jurnal yang belum lama ini diterbitkan Asosiasi Jantung Amerika.

Penulis jurnal tersebut sekaligus asisten profesor medis Universitas Boston, Jessica L Fetterman menyebut banyak orang percaya rokok elektrik lebih aman dari rokok hisap.

zxc1

"Padahal dari bukti ilmiah menunjukkan rokok elektrik mungkin bukan pilihan yang lebih sehat dari rokok hisap. Penelitian kami menunjukkan bukti itu," kata Fetterman dilansir Republika.co.id dari ANI News.

Fetterman dan rekannya meneliti sekitar 400 orang pria dan perempuan berusia 21-45 tahun. Mereka sebelumnya tidak diagnosa dengan penyakit jantung atau resiko sakit jantung. Dari subjek penelitian, 94 di antaranya bukan perokok, 285 responden perokok hisap, 36 responden perokok elektrik, dan sisanya menikmati rokok hisap dan elektrik.

zxc2

Didapati bahwa perokok hisap dan penikmat dua jenis rokok lebih tua dari pengguna rokok elektrik dan bukan perokok. Lalu perokok elektrik cenderung lebih muda, pria dan ras kulit putih. Semua perokok elektrik ternyata mantan perokok hisap.

"Kami meneliti fungsi aliran darah perokok elektrik selama tiga bulan. Didapati mantan perokok hisap yang beralih ke rokok elektrik dan penikmat dua jenis rokok mengalami pengaruh yang sama dengan perokok hisap yaitu arteri yang mengeras (stiff)," ujar Fetterman.

Fetterman menemukan fakta semua perokok mengalami kerusakan sel di aliran darahnya. Penelitian Fetterman menyimpulkan tak ada bukti yang menunjukkan rokok elektrik mengurangi kerusakan kardivaskular.

"Mengerasnya arteri akibat merokok baik itu rokok hisap atau rokok elektrik bisa mengganggu aliran darah, yang akhirnya mempengaruhi kesehatan jantung," kata Fetterman. (R24/Wira)