Menu

Tak Punya Apa-apa Lagi di Tengah Pandemi Corona, Janda 8 Anak Terpaksa Masak Batu karena Anak-Anaknya Kelaparan

Siswandi 6 May 2020, 11:35
Peninah, sosok janda 8 anak yang jadi viral, karena terpaksa memasak batu saat anak-anaknya kelaparan. Foto: int
Peninah, sosok janda 8 anak yang jadi viral, karena terpaksa memasak batu saat anak-anaknya kelaparan. Foto: int

RIAU24.COM -  Apa yang dialami Peninah Bahati Kitsao, seorang janda dengan delapan orang anak, benar membuat miris. Wanita asal Kenya itu sudah tidak memiliki apa-apa lagi, saat pandemi virus Corona juga ikut melanda negara itu. Saking tak punya apa-apa lagi, ia terpaksa memasak batu untuk anak-anaknya supaya mereka tertidur.

Biasanya, Peninah bekerja sebagai pencuci pakaian di sekitar rumahnya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal itu dilakukannya, setelah sang suami tewas akibat dibunuh sekelompok kriminal, pada tahun lalu. Saat ini, Peninah tinggal bersama delapan anaknya, di sebuah rumah dengan dua kamar tidur tanpa air atau listrik.

Dilansir okezone yang melansir mirror, Rabu 6 Mei 2020, awalnya, Peninah masih bisa memenuhi kebutuhan hidupnya bersama anak-anak, meski dengan kondidi pas-pasan. Namun sejak Kenya menerapkan lockdowon sebagai upaya mengantisipasi penyebaran wabah Corona, pendapatan Peninah pun langsung lenyap. 

Saat kondisi semakin parah, ia pun akhirnya tidak mampu membeli makanan untuk anak-anaknya. 

Sebagai salah satu upaya untuk menghibur anak-anaknya, Peninah pun akhirnya memasak batu. Namun upaya Peninah yang bertujuan untuk menenangkan hati anak-anaknya, terbongkar dengan dengan cepat oleh sang anak.

“Mereka mulai mengetahui bahwa mereka tahu saya berbohong kepadanya. Tetapi saya tidak bisa berbuat apa-apa karena saya tidak memiliki apapun," ungkap Peninah.

Kisah yang membuat air mata terkuras itu, akhirnya terungkap setelah seorang tetangga Peninah, bernama Prisca Momanyi, menceritakan tentang perjuangan sang ibu setelah mendengar anak-anaknya menangis karena mereka kelaparan.

Sontak sajak, Setelah kabar mengenai Peninah tersebar luas, banyak pihak yang memilih untuk menggalang dana untuk membantu Peninah dan keluarganya. Uang telah dikirim kepadanya melalui rekening bank yang dibuka untuknya oleh Prisca karena Peninah tidak dapat membaca atau menulis.

"Saya tidak percaya bahwa masyarakat Kenya bisa sangat mencintai setelah saya menerima panggilan telepon dari seluruh negeri bertanya bagaimana mereka bisa membantu,” ucap Peninah.

Pemerintah Kenya telah meluncurkan program pemberian makan untuk membantu masyarakat yang paling rentan terdampak dari pandemi virus Corona. Tapi hingga saat ini bantuan tersebut belum sampai ke tangan Peninah. ***