Sebut Hidup Berdamai dengan Covid-19, Netizen Komentari Twitter Jokowi: Bapak Gamang, Terkesan Main-main
RIAU24.COM - Presiden Joko Widodo yang sempat meminta masyarakat berdamai dengan virus corona (Covid-19) yang masih mewabah Indonesia, masih menjadi perhatian bagi para netizen.
Jokowi sendiri sempat mengucapkan pernyataan tersebut di akun Twitternya. "Sampai ditemukannya vaksin yang efektif, kita harus hidup berdamai dengan Covid-19 untuk beberapa waktu ke depan," kata dia melansir dari akun Twitternya.
Dia juga mengatakan jika sejak awal pemerintah memilih kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), bukan lockdown.
"Dengan PSBB, masyarakat masih bisa beraktivitas, tetapi dibatasi," kata dia lagi.
Langsung saja, netizen hingga hari ini, Sabtu, 9 Mei 2020 masih mengomentari kicauan Jokowi tersebut. Begini komentar netizen.
"Dri Awal PEMERINTAH YANG SALAH! ketika WHO sdh memberikan statmen tentang bahaya pandemi ini?pemerintah justru msi sibuk membuka Visa pariwisata. Ada yg bisa membantah? Mari berargumen," komentar salah satu netizen.
"Damai sama virus cina ???????
Yang kemaren import vaksin virus cina mana ??????? Salah beli obat ???????Kebijakan psbb karena duit ga ada...ga bisa kasih rakyat sembako gratis...negara tekor ! Korupsi merajalela ! MUNDUR LEBIH BAIK DARIPADA DITERUSKAN TAPI BERANTAKAN !!!" tulis salah satu netizen.
"Perang tapi berdamai. Tidak boleh mudik tapi boleh pulang kampung. Transportasi umum distop tapi boleh beroperasi. Mau sampai gimana lagi rakyat dibikin bingung pak?" ujar netizen lainnya.
"tidak benar.. yg benar adalah dari awal bapak gamang, terkesan main-main.. baru bersikap setelah banyak korban. saran bapak utk social distancing pun bapak langgar sendiri... apa lagi alasan kami utk terus percaya?" kata netizen.
Belakangan, pihak istana meluruskan pernyataan Jokowi tersebut. Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengatakan maksud berdamai dengan corona sebagaimana dikatakan Jokowi itu adalah menyesuaikan dengan kehidupan. Artinya masyarakat harus tetap bisa produktif di tengah pandemi Covid-19.
"Bahwa Covid itu ada dan kita berusaha agar Covid segera hilang. Tapi kita tidak boleh menjadi tidak produktif karena Covid, menjadikan ada penyesuaian dalam kehidupan," ujar Bey dilansir dari CNNIndonesia.com.
Dikatakan Bey, penyesuaian dalam kehidupan itu dilakukan dengan upaya mencegah penularan corona. Di antaranya dengan selalu mencuci tangan, mengenakan masker, dan menjaga jarak dari kerumunan. Dikatakan dia, penyesuaian hidup ini akan membentuk tatanan kehidupan normal baru bagi masyarakat.