Menu

Jumlah Pasien Positif Corona Terus Meningkat, Obama Sebut Penanganan Virus Corona ala Trump Sebagai Bencana

Riko 10 May 2020, 13:09
Barack Obama (net)
Barack Obama (net)

RIAU24.COM -  Mantan Presiden AS Barack Obama menyebut penanganan Virus Corona oleh Presiden Donald Trump sebagai bencana dengan kekacauan yang mutlak. Menurutnya pola pikir picik di pemerintahan saat ini menjadi salah satu penyebabnya. 

"Apa yang kita lawan dalam jangka panjang ini ialah sikap egois, kesukuan, terpecah belah, dan melihat orang lain sebagai musuh. Hal itu sudah menjadi dorongan yang lebih kuat dalam kehidupan Amerika," Obama mengatakan kepada mantan stafnya.

"Itu adalah bagian dari alasan mengapa respons terhadap krisis global ini (Covid-19) begitu lemah dan tidak teratur," imbuhnya dikutip dari AFP,  sebagaimana dalam bocoran panggilan internetnya dengan mantan anggota pemerintahannya, pada Jumat 8 Mei 2020 malam, yang mana Obama mengatakan pola pikir itu sudah menguasai pemerintahan Trump.

"Itu akan menjadi buruk bahkan dengan pemerintahan yang terbaik sekalipun. Ini telah menjadi bencana yang sangat kacau ketika pola pikir itu, yakni 'apa untungnya bagi saya' dan 'apa peduli dengan orang lain', diterapkan oleh pemerintah kita," ujar Obama.

Sejumlah kalangan mengkritik Trump karena kebijakannya yang meragukan. Misalnya, menawarkan bantuan peralatan medis ke luar negeri saat di dalam negeri masih bergulat dengan kebutuhan peralatan itu.

Para pengkritik juga menyebut Trump meremehkan ancaman yang ditimbulkan oleh virus itu, dengan tidak menyiapkan alat uji dan dan peralatan medis lainnya sebelum kasus Corona mewabah di AS.

Tak ketinggalan, Trump belakangan ingin segera membuka negaranya untuk kegiatan perekonomian di saat kasus Corona masih tinggi. Selain itu, ia kerap menuding laboratorium di Wuhan, China, sebagai sumber Virus Corona, dan menyebut virus itu sebagai "chinese virus".

Dikutip dari AFP, per Sabtu 9 Mei 2020, Amerika Serikat menjadi negara dengan jumlah kematian akibat Corona terbanyak yakni 77.280 dan nyaris 1,3 juta kasus positif. Ini diikuti oleh Inggris dengan 31.241 kasus kematian, Italia 30.201 kematian, Spanyol 26.478 kasus, dan Prancis 26.230 kematian.

Secara global, pandemi Virus Corona telah menewaskan 275.018 orang di seluruh dunia. Sebanyak 154.313 kematian atau 85 persen di antaranya terjadi di Eropa dan Amerika Serikat. Eropa juga menjadi benua yang paling banyak kasus positif Covid-19, yakni 1.699.566 kasus.

 

Sumber: CNNIndonesia