Menu

Sedikitnya 19 Pelaut Terbunuh Setelah Rudal Iran Secara Tidak Sengaja Menyerang Kapal Mereka Sendiri

Devi 11 May 2020, 15:08
Sedikitnya 19 Pelaut Terbunuh Setelah Rudal Iran Secara Tidak Sengaja Menyerang Kapal Mereka Sendiri
Sedikitnya 19 Pelaut Terbunuh Setelah Rudal Iran Secara Tidak Sengaja Menyerang Kapal Mereka Sendiri

RIAU24.COM -  Sedikitnya 19 pelaut tewas dan 15 lainnya luka-luka setelah sebuah rudal Iran ditembakkan selama latihan di Teluk Oman mengenai sebuah kapal pendukung di dekat sasarannya, kata militer Iran. Insiden kebakaran persahabatan terjadi pada hari Minggu di dekat pelabuhan Jask, sekitar 1.270 km (790 mil) tenggara Teheran di Teluk Oman, sebuah pernyataan di situs militer mengatakan pada hari Senin.

"Pada hari Minggu sore, selama latihan dengan sejumlah kapal angkatan laut di perairan Jask dan Chabahar, kapal pendukung cahaya Konarak mengalami kecelakaan," kata sebuah pernyataan di situs web tentara.

"Jumlah martir kecelakaan ini adalah 19 dan 15 juga telah terluka," tambahnya, mengatakan kapal telah ditarik ke darat.

Rudal menghantam Konarak, sebuah kapal pendukung kelas Hendijan, yang ikut serta dalam latihan tersebut. Televisi pemerintah menggambarkan insiden itu sebagai kecelakaan, mengatakan Konarak, sebuah kapal pendukung kelas Hendijan yang terkena rudal, telah meletakkan target di dalam air untuk ditembaki oleh kapal lain dan terlalu dekat dengan target.

"Fregat kelas Moudge Iran Jamaran tidak sengaja menabrak kapal Konarak dengan rudal selama latihan," kantor berita semi-resmi Iran melaporkan.

Media Iran mengatakan Konarak telah dirombak pada 2018 dan mampu meluncurkan rudal laut. Kapal buatan Belanda, 47 meter (155 kaki) telah beroperasi sejak tahun 1988. Tidak jelas berapa banyak anggota kru yang berada di kapal perang pada saat kecelakaan itu.

Badan Anadolu Turki mengatakan sedikitnya 20 orang telah tewas dan ada sebanyak 40 anggota awak di kapal Konarak. Anadolu mengatakan insiden itu dianggap "kesalahan manusia", mengutip sumber-sumber di Korps Pengawal Revolusi Islam Iran.

Iran secara teratur mengadakan latihan di Teluk Oman, yang dekat dengan Selat Hormuz yang strategis, mulut sempit Teluk, yang dilalui oleh 20 persen minyak dunia.

Media Iran jarang melaporkan kecelakaan selama latihannya, menandakan beratnya insiden itu. Insiden itu juga terjadi pada saat ketegangan yang meningkat antara Iran dan Amerika Serikat. Hubungan antara kedua musuh telah memburuk secara tajam sejak 2018, ketika Presiden AS Donald Trump menarik negaranya dari perjanjian nuklir 2015 antara negara-negara besar dan Iran.

Washington kemudian memberlakukan kembali sanksi terhadap Teheran, melumpuhkan ekonominya. Permusuhan semakin dalam pada awal Januari, ketika AS membunuh komandan militer Iran Qassem Soleimani di Baghdad, ibukota Irak. Iran membalas pada 8 Januari dengan menembakkan rudal ke pangkalan-pangkalan di Irak di mana pasukan AS ditempatkan.

Pada hari yang sama, pasukan bersenjata Iran menembak jatuh sebuah jet penumpang Boeing 737 yang terikat Kyiv atas Teheran, menewaskan semua 176 orang di atas kapal. Militer mengakui kesalahan bencana itu, mengatakan hal itu terjadi ketika pertahanan udara Iran berada dalam siaga tinggi setelah menembakkan rentetan rudal ke sasaran AS di Irak.