Menu

Pemerintah akan Izinkan Warga di Bawah 45 Tahun Bekerja Karena Dianggap Lebih Kebal, Ini Fakta Sebenarnya

Satria Utama 12 May 2020, 05:38
Doni Monardo
Doni Monardo

RIAU24.COM -  Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyatakan bakal memberi kesempatan pada kelompok muda usia di bawah 45 tahun untuk tetap bekerja di tengah pandemi virus corona.

Tujuannya agar pemerintah dapat menekan potensi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) warga yang terdampak corona.

Doni menilai kelompok usia di bawah 45 tahun ini tak rentan terpapar corona. Secara fisik, kebanyakan mereka yang berusia di bawah 45 tahun sehat dan memiliki mobilitas tinggi.  

Di sisi lain, angka kematian akibat corona dari kelompok usia di bawah 45 tahun ini hanya 15 persen. Sementara angka kematian tertinggi 45 persen dari kelompok usia 60 tahun ke atas.

"Kelompok muda usia di bawah 45 tahun mereka adalah secara fisik sehat, punya mobilitas tinggi, dan rata-rata kalau toh terpapar belum tentu sakit. Mereka tidak ada gejala," kata pria yang juga Kepala BNPB tersebut.

Namun pernyataan Doni ini berbeda dengan pendapat Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus.  Menurutnya, anak-anak muda tidak kebal terhadap virus Corona baru, Covid-19

"Virus ini dapat membuat Anda dirawat di rumah sakit selama berminggu-minggu, atau bahkan membunuh Anda. Orang di bawah 50 tahun merupakan proporsi yang signifikan dari pasien yang membutuhkan rawat inap," kata Tedros.

Pendapat inj didukung oleh Amir Khan, seorang dokter di Layanan Kesehatan Nasional Inggris, NHS.  Ia mengatakan apa yang disampaikan oleh Tedros benar adanya. Dia mencotohkan seorang remaja yang sebelumnya sehat, tiba-tiba meninggal di Los Angeles setelah tertular virus. Di Inggris, dua remaja dilaporkan meninggal setelah tertular Covid-19, satu berusia 19 dan satu lainnya berusia 13 tahun, tanpa masalah kesehatan mendasar yang diketahui.

zxc3

Dia menuturkan, studi-studi tentang wabah sejauh ini menunjukkan bahwa delapan dari 10 pasien yang terserang virus Corona parah akan berusia lebih dari 65 tahun. Tetapi, dua lainnya adalah pasien yang lebih muda dan jika melipatgandakannya pada skala dunia, banyak anak muda yang bisa menjadi korban Covid-19.

Orang-orang di bawah usia 50 seharusnya memiliki sistem kekebalan yang lebih sehat daripada mereka yang lebih tua. Ini berarti tubuh mereka harus mengenali agen asing, seperti Covid-19, cukup cepat setelah masuk ke dalam sel mereka, dan mulai memproduksi antibodi untuk melawannya," ucapnya, seperti dilansir Al Jazeera.

Sebelum virus memiliki waktu untuk menyebabkan masalah pernapasan serius dan pneumonia buruk di paru-paru anak muda, jelasnya, sistem kekebalan tubuh mereka harus berjuang melawannya, dan mereka harusnya dalam perjalanan menuju pemulihan, hanya menderita demam, batuk kering, dan kelelahan.

"Ironisnya, bagaimanapun, itu adalah sistem kekebalan muda yang mungkin menjadi masalah pada beberapa orang dan inilah yang dikonfirmasi telah terjadi pada setidaknya beberapa kasus orang muda yang sekarat setelah tertular Covid-19," ungkapnya.

"Ketika sistem kekebalan mengenali dan bersiap untuk menyerang virus, faktor-faktor genetik atau lingkungan yang tidak diketahui dan tidak berbahaya dapat menyebabkan sistem kekebalan menjadi terlalu lama. Sel-sel radang yang disebut sitokin, yang membantu menghasilkan lingkungan yang tidak bersahabat untuk infeksi, memicu peristiwa berantai yang disebut "badai sitokin". Ini merupakan reaksi berlebihan pada bagian dari sistem kekebalan tubuh, dan itu tidak umum," sambungnya.

Ini berarti, ucap Khan, bahwa sistem kekebalan tubuh tidak dapat mematikan dirinya begitu ia telah menghasilkan pertahanan yang cukup terhadap virus. Dia menyebut, peradangan yang disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh berlanjut pada tingkat yang tidak terkendali dan dipercepat dan membanjiri paru-paru dengan cairan, membuatnya sulit untuk bernapas.****