Demi Pulang ke Kampung Halaman, Belasan Buruh Migran Asal India Ini Nekad Bersembunyi di Dalam Tabung Truk Pengaduk Semen
RIAU24.COM - Apa hal pertama yang terlintas dalam pikiran ketika orang mengatakan ingin melarikan diri dari kuncian? Mungkin bepergian dengan bagasi mobil, seperti kebanyakan film, bukan? Dan Anda tidak akan salah, karena di seluruh dunia dengan kondisi terkunci, banyak orang telah mencoba menyelinap melewati rintangan jalan polisi dengan bersembunyi di dalam bagasi mobil.
Nah, bagasi mobil mungkin agak terlalu mencolok bagi 14 pekerja migran di India ini, jadi mereka memutuskan bahwa jika mereka benar-benar ingin lolos dari deteksi, mereka harus mencoba sesuatu yang lain. Sesuatu yang tak seorang pun berpikir untuk mencoba sebelumnya.
Mereka bersembunyi di dalam mixer semen.
Menurut outlet berita yang melaporkan insiden itu, 14 orang ini dikatakan telah berusaha menempuh jarak lebih dari 1.200 km dari kota Nashik ke tempat lain yang disebut Lucknow.
Sementara semua mungkin baik-baik saja pada awal perjalanan, namun taktik mereka digagalkan ketika truk itu dihentikan oleh polisi yang curiga karena truk pengaduk semen akan bepergian, ketika India telah memberlakukan larangan nasional pada konstruksi kerja.
Ketika polisi mulai berbicara kepada empat pria yang menduduki taksi depan truk, mereka curiga ketika mereka mulai mendengar lebih banyak suara di belakang. Polisi kemudian memerintahkan pengemudi untuk membuka bagian belakang mixer semen, dan mereka sangat terkejut dengan apa yang mereka temukan.
Satu demi satu, 14 orang menggeliat keluar dari dalam perut mixer semen, dan harapan mereka untuk bepergian benar-benar hancur.
Dilansir dari The Indian Express, ke-14 pria bersama dengan dua pengemudi diperiksa untuk tes Covid-19 dan sejauh ini tidak menunjukkan gejala Covid-19. Laporan informasi pertama (FIR) telah diajukan, dan truk itu disita oleh pihak berwenang.
Video itu, yang telah beredar luas di dunia internasional, bahkan telah menjadi viral, dengan banyak netizen yang bercanda mengatakan bahwa ini adalah cara bagaimana seseorang harus melakukan perjalanan jika mereka ingin kembali ke kampung halaman secara rahasia selama periode Stay At Home alias penguncian.
