Menu

Diam-diam, China Diduga Sudah Aktifkan Pangkalan Militernya di Kawasan Konflik di Laut China Selatan

Siswandi 14 May 2020, 13:54
Salah satu areal Kepulauan Spratly di Laut China Selatan, yang masih menjadi polemik karena diklaim banyak negara. Foto: int
Salah satu areal Kepulauan Spratly di Laut China Selatan, yang masih menjadi polemik karena diklaim banyak negara. Foto: int

"Ini adalah upaya Cina menunjukkan kekuatan militer dan ekspedisi mereka sembari memiliterisasi Laut China Selatan untuk menakuti negara-negara lainnya," ujar peneliti Jane's, Sean O'Connor.

Padahal, pada tahun 2015 lalu, China pernah berjanji tidak akan mempersenjatai pulau-pulau buatan yang mereka bangun di Kepulauan Spratly. Presiden Xi Jinping, kala itu, mengatakan pada mantan Presiden Amerika Barack Obama bahwa ia tak memiliki niatan untuk memiliterisasi Laut China Selatan.

Namun, hal itu diduga hanya pernyataan di mulut belaka. Secara konsisten, pulau-pulau yang berada di Fiery Cross Reef, termasuk Spratly, mulai dipersenjatai China. Pesawat pengebom hingga alat transportasi militer ditempatkan di sana. Bahkan, pelabuhan khusus untuk kapal perang juga dibangun, lengkap dengan peluncur misil sebagai garis pertahanan.

April kemarin, Cina menyatakan lokasi pulau buatan mereka sebagai yurisdiksi baru. Kepulauan Spratly mereka namai Distrik Nansha. Namun klaim China itu langsung diprotes Vietnam, Filipina, Malaysia dan Taiwan. ***

Halaman: 12Lihat Semua