Menu

Kisah Penggali Kubur Korban Corona, Berlomba dengan Waktu Dihantui Penularan Virus Maut

Satria Utama 19 May 2020, 13:52
Hakim, salah seorang penggali kubur korban Corona Pondok Rangon
Hakim, salah seorang penggali kubur korban Corona Pondok Rangon

Tim berjuang untuk tetap mengikuti panasnya sinar matahari yang membakar, disaksikan keluarga korban yang terisak-isak dari lokasi yang cukup jauh dari makam. Keluarga didesak untuk tidak berlama-lama dalam melakukan doa bagi orang yang dicintai di pemakaman itu. 

“Hati saya hancur melihat keluarga-keluarga yang menangis itu,” kata Minar, 54.

“Saya telah menggali kuburan selama 33 tahun sekarang dan saya belum pernah selelah ini sebelumnya. Ini mungkin ujian dari Tuhan, ”tambahnya.

Tantangan para penggali makam diperberat karena saat ini berada di bulan puasa Ramadhan.  Namun Suherman mengatakan ia mampu mengatasi rasa haus dan kelaparan karena ia yakin sedang melakukan perbuatan "mulia" bagi para korban corona.

"Apa yang memperkuat iman saya pada pekerjaan ini adalah mengetahui bahwa saya dapat membantu membawa almarhum ke tempat peristirahatan terakhir mereka," kata penggali kubur berusia 55 tahun itu.

Berapa banyak orang yang diklaim menjadi korban oleh virus ini dinilai tidak jelas. Jumlah kematian resmi pada hari Senin sebanyak 1.191. Namun jumlah ini diyakini jauh di bawah angka sebenarnya. Pasalnya, Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat pengujian terendah di dunia.

Halaman: 123Lihat Semua