Menu

Punya Suami Ganteng, Istri Sandiaga Uno Bagi Tips Agar Suami Tak Direbut Pelakor

Satria Utama 2 Jun 2020, 08:39
Nur Asia Sandiaga Uno
Nur Asia Sandiaga Uno

RIAU24.COM -  Keberadaan orang ketiga atau yang biasa disebut perebut laki orang (Pelakor) kembali ramai dibahas seiring dengan tayangnya drama Korea hits The World of Married yang menceritakan pernikahan dengan orang ketiga.

Ketakukan para istri akan hadirnya Pelakor dalam rumah tangga mereka, ditanggapi dengan santai oleh istri Sandiaga Uno, Nur Asia Uno, ketika tampil di Dignity Social Talk, Instagram Live Dita Soedarjo Rabu 27 Mei 2020 lalu.

Perempuan kelahiran 28 November 1970 ini mengungkapkan, pada dasarnya manusia tidak ada yang sempurna. Dia memilih tidak mau fokus pada masalah itu, karena godaan dalam pernikahan kerap menghampiri. Tapi dalam menyelesaikan masalah, tetap diprioritaskan mana yang harus diselesaikan terlebih dulu.

"Kalau saya kembali pada solusi, apa masalahnya lalu diselesaikan, kalau tidak penting ya dibiarkan. Misal harus ditegur perlu situasi yang bagus, tidak dalam kondisi panas, keduanya tidak menjadi api yang membakar," ucap ibu tiga anak ini kepada Dita Seodarjo.

Dalam obrolan tersebut Dita juga menanyakan tips bagaimana caranya agar pernikahan terhindar dari orang ketiga. Berikut ini beberapa tips ala Nur Asia Uno yang dikutip Tempo.co.

1. Tetap percaya pada suami

Menurut Nur Asia, dalam rumah tangga juga tidak lepas dari gosip. Dia menyarankan untuk merangkul kembali suami, jalin keterbukaan dan komunikasi dengan benar. "Mungkin selama ini kita sibuk, lupa mengurus dia, kita juga mesti membaca suasana mungkin suami kita tidak senang kalau kita jadi kurang perhatian," ucap Nur Asia.

Baginya, laki-laki tidak bisa diperlakukan keras seperti menggenggam pasir, kalau terlalu keras bisa jatuh pun begitu juga dengan kalau digenggam terlalu kendur akan jatuh. "Pastikan kalau kita percaya sama suami sendiri daripada orang lain dan beri dia kepercayaan," imbuhnya.

2. Bicara baik-baik

Banyak perempuan yang senang dengan pria mapan. Nur Asia menyarankan untuk mengingatkan suami suka dan duka yang sudah dilalui, ada anak istri yang selalu mendoakan. "Sementara perempuan lain kan hanya datang saat sukanya aja dalam kondisi yang sudah settle," lanjutnya.

Bila perlu ajak bicara baik-baik si perempuan jangan main labrak yang justru bisa merendahkan diri sebagai perempuan. Sebab kalau melabrak justru membuat perempuan lain itu senang. "Kita harus menjadi orang yang memegang suami kita, jadi bicaralah yang baik-baik dengan perempuan itu agar dia respek sama kita. Katakan jika dia perempuan dan kalau perempuan baik-baik tidak seperti itu, ada rambu-rambu untuk menjadi perempuan terhormat," saran Nur Asia.

3. Kembali ke komitmen awal

Jika memiliki masalah dalam rumah tangga sebaiknya memang dari awal saling tahu dulu mengenai diri masing-masing. "Beri tahu di awal sebelum menikah, jangan sampai hal itu menjadi masalah kelak saat pernikahan. sampaikan hal-hal yang pahitnya," ucap dia.

Dengan mengetahui kekurangan kita sedari awal seperti kembali ke komitmen awal. Jadi seandainya ada masalah sampaikan juga apa yang tidak kita sukai ke suami. "Karena kalau enggak nanti jadi benang kusut yang susah kita buka. Jangan denial dan gengsi buat menyelesaikan masalah demi masalah," lanjutnya.

4. Upgrade diri

Selain mengurus rumah tangga, menurut Nur Asia Uno perempuan juga harus terus meng-upgrade diri. Nur Asia mengatakan jika lelaki senang dengan perempuan yang paham kondisi, kooperatif bisa membantu, dan menenangkan suami. Sebab kalau kita tahu kondisi bisa ikut menyelesaikan masalah dan bisa jadi teman diskusi.

5. Perhatian kecil

Nur Asia mengatakan cara beri perhatian kecil misal dengan bertanya makanan favorit suami atau menyiapkan pakaian kerjanya. "Kita bikin suami tergantung sama kita, jangan cuek dengan kebutuhan dan menyerahkan sama ART. Meski setrika sama ART tapi kita yang menyiapkan dan memberi langsung," lanjutnya.

Menurutnya, perempuan tidak harus menjadi wanita super di rumah, sebab kita memang manusia biasa yang penuh dengan keterbatasan. "Tetapi dengan yang terbatas itu kita bisa melengkapi suami dengan kurangi insecure, pikiran negatif, dan open mind," tandasnya.