Menu

Masyarakat Dipusingkan Dengan Tarif Listrik yang Mahal, Pihak Istana Bilang ini

M. Iqbal 9 Jun 2020, 11:15
Ilustrasi/net
Ilustrasi/net

RIAU24.COM - Masyarakat belakangan ini dikagetkan dengan adanya kenaikan tagihan listrik selama masa pandemi covid-19. Dalam catatan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), ada pelanggan yang tagihan listriknya mengalami lonjakan sampai 200%.

Melansir dari Okezone.com, Selasa 9 Juni 2020, Jubir Presiden Bidang Sosial Angkie Yudistia menyebutkan jika mahalnya tagihan tersebut bukan karena kenaikan tarif listrik. Dikatakan Angkie, pemerintah menegaskan tidak ada kenaikan tarif listrik seperti dikeluhkan warga.

"Lonjakan tarif listrik yang tinggi disebabkan oleh konsumsi yang jauh lebih banyak saat kita lebih sering beraktivitas di rumah," ujarnya, Selasa 9 Juni 2020.

Kata Angkie, PSBB selama masa pandemi mengharuskan masyarakat lebih banyak melakukan kegiatan di dalam rumah. Dampaknya, lanjut dia, penggunaan listrik yang juga turut mengalami peningkatan.

"Secara teknis, PLN juga telah menjelaskan faktor yang menyebabkan tarif listrik menjadi tinggi selama PSBB. Ada sistem angsuran carry over selama tiga bulan untuk menjaga lonjakan tagihan akibat pemakaian yang lebih banyak dibanding sebelum PSBB," jelas Angkie.

Dia menyarankan masyarakat memantau penggunaan listrik di rumah dengan mengunduh aplikasi PLN Mobile, memantau melalui tautan pln.co.id, dan pusat kontak PLN 123. Selain itu, PLN juga menyediakan layanan baca meter melalui whatsapp resmi ke nomor 081-22-123-123.

Halaman: Lihat Semua