Menu

Pemko Pekanbaru Gelar Rapid Test Massal di Masjid Paripurna Ar-Rahman, Dua Warga Dinyatakan Reaktif

Ryan Edi Saputra 9 Jun 2020, 16:38
Rapid Test di Masjid Ar-Rahman
Rapid Test di Masjid Ar-Rahman

RIAU24.COM - PEKANBARU - Para imam dan pengurus masjid paripurna telah selesai menjalani rapid test (pemeriksaan daya tahan tubuh) di Masjid Agung Ar Rahman Pekanbaru, Selasa (9/6/2020). Mereka diminta disiplin menerapkan protokol kesehatan agar tidak terjadi penularan di dalam masjid paripurna.

"Rapid test massal ini adalah deteksi dini penyebaran virus corona. Saya harap tidak ada imam masjid yang reaktif," kata Ketua Umum (Ketum) Masjid Paripurna M Noer yang juga Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru.

Sebelumnya, Pemko Pekanbaru telah menggelar rapid test massal di Kecamatan Tampan, Kecamatan Tenayan Raya, Kecamatan Bukit Raya, dan Kecamatan Marpoyan Damai. Saat rapid test massal di empat kecamatan itu, ada juga imam dan pengurus masjid yang sudah ikut. 

"Selanjutnya, kami akan menggelar rapid test massal di Kecamatan Rumbai Pesisir dan Kecamatan Senapelan," ujar M Noer.

Kesempatan yang sama, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pekanbaru Ilyas Husti mengatakan, rapid test massal ini tak diikuti semua imam dan pengurus masjid paripurna. Pasalnya, sebagian dari imam masjid sudah rapid test di empat kecamatan sebelumnya.

"Rapid test massal ini sebagai langkah antisipasi. Kami harap semuanya sehat," harapnya.

Rapid test massal ini sebagai bentuk antisipasi. Karena, ibadah sudah dibuka di masjid sejak dua pekan lalu.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Pekanbaru mengatakan ada 250 alat rapid test disediakan, data terakhir yang diterima ada 104 orang yang ikut rapid test. Awalnya, hanya ada 100 alat disediakan. Lantaran banyak masyarakat yang datang, alat rapid test ditambah sebanyak 150 alat lagi. 

"Pertama kita siapkan 100 alat, kemudian kita tambah lagi 150 alat. Masyarakat juga banyak yang datang. Yang ikut tadi 104, reaktif 2 orang. Ini warga yang reaktif," jelasnya. 

Dua warga yang dinyatakan reaktif itu, kata Amin langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. "Kita bawa ke rumah sakit, ambil sampel swab," jelasnya.