Menu

Salut, Bocah 10 Tahun Ini Gendong dan Selamatkan Adiknya yang Masih Bayi Meski di Tengah Kobaran Api yang Melumat Rumahnya

Siswandi 19 Jun 2020, 10:57
Kondisi rumah warga Sampit yang hampir rata dengan tanah usai dilumat si Jago Merah. Foto: int
Kondisi rumah warga Sampit yang hampir rata dengan tanah usai dilumat si Jago Merah. Foto: int

RIAU24.COM - Aksi heroik dilakukan seorang bocah berusia 10 tahun, warga Sampit, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Meski masih bocah, ia masih bisa menyelamatkan adiknya yang masih bayi dengan cara menggendongnya saat api mulai melumat habis rumah mereka. Karena aksinya itu, nyawa sang adik yang belum bisa apa-apa itu pun selamat. 

Peristiwa itu terjadi ketika rumah mereka yang berada di Jalan Christopel Mihing, Gang Saru Bumi, Sampit, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, terbakar hebat pada Kamis (18/6/2020) siang kemarin sekitar pukul 12.00 WIB. Karena rumah itu terbuat dari kayu, api dengan cepat membesar dan melalap rumah itu secara pasti. 

Dilansir kompas, malangnya, ketika kebakaran itu terjadi, yang ada di rumah hanya dua orang anak kecil. Keduanya adalah sang kakak yang masih berusia 10 tahun, sedangkan adiknya masih bayi. Sang ayah sedang pergi bekerja. Sementara sang ibu bernama Yuni (29) juga sedang meninggalkan rumah sebentar membeli susu untuk bayinya.

Menurut informasi, api secara tiba-tiba muncul dari plafon rumah. Hal itu tentu saja membuat si bocah menjadi kaget. Apalagi api dengan cepat mulai merambat ke bagian lain pada rumah itu. 

Di tengah kobaran api, bocah 10 tahun itu teringat adiknya yang masih bayi. Ia mengumpulkan keberanian untuk menggendong dan menyelamatkan nyawa adiknya. 

Meski disertai tangisan dan berurai air mata, upaya heroik sang kakak berhasil menggendong adiknya keluar dari rumah. Mereka berdua kemudian diselamatkan warga sekitar yang mengetahui kejadian tersebut. 

"Untungnya anak itu pintar. Dia keluar sambil menggendong adiknya begitu mengetahui rumah mereka terbakar," kata salah seorang warga di lokasi kejadian, seperti dilansir antara. 

Lokasi rumah yang sulit dijangkau membuat petugas pemadam kebakaran terkendala untuk memadamkan api. Walhasil, warga berupaya mengendalikan api yang kian ganas dengan peralatan seadanya. Sementara api terus melalap hunian itu hingga hampir rata dengan tanah. 

Sang ibu Yuni yang pulang dari membeli susu, seketika histeris melihat kondisi rumahnya. Namun, mengetahui dua anaknya selamat, ia pun lega. 

"Yang penting anak saya selamat. Saya panik karena anak saya di dalam rumah," kata dia. 

Pasca-kebakaran itu, polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Polisi juga meminta keterangan dari sejumlah saksi. Hingga kini, belum dapat dipastikan penyebab munculnya api. ***