Menu

Peneliti Ungkap Jika Kematian Akibat Virus Corona Pada Anak-anak Masih Sangat Jarang, Ini Alasannya...

Devi 26 Jun 2020, 08:50
Peneliti Ungkap Jika Kematian Akibat Virus Corona Pada Anak-anak Masih Sangat Jarang, Ini Alasannya...
Peneliti Ungkap Jika Kematian Akibat Virus Corona Pada Anak-anak Masih Sangat Jarang, Ini Alasannya...

RIAU24.COM - Para pejabat kesehatan Amerika Serikat percaya sebanyak 20 juta orang Amerika telah terinfeksi virus corona. Itu hampir 10 kali lebih banyak infeksi daripada 2,3 juta kasus yang telah dikonfirmasi.
Pandemi semakin memburuk secara global dengan jumlah infeksi diperkirakan mencapai 10 juta minggu depan, kata kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus. Lebih dari 9,6 juta orang di seluruh dunia telah didiagnosis dengan COVID-19, sementara hampir 4,8 juta telah pulih, dan lebih dari 489.000 telah meninggal, menurut Universitas Johns Hopkins.

Kurang dari satu dari seratus anak yang dites positif COVID-19 akhirnya meninggal walaupun persentase yang kecil tetapi signifikan mengembangkan penyakit parah, menurut sebuah studi baru di Eropa.

Sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh para ahli di Inggris, Austria dan Spanyol melihat hasil dari 582 anak di bawah umur 18 tahun yang terinfeksi virus corona baru, dan menemukan lebih dari 60 persen memerlukan perawatan di rumah sakit dan 8 persen membutuhkan perawatan intensif. Dan hanya empat orang yang meninggal.

Di sisi lain, lebih dari 90 anak-anak, atau 16 persen, tidak menunjukkan gejala sama sekali. Marc Tebruegge, dari Great Ormond Street Institute of Child Health, University College London, mengatakan bahwa meskipun hasilnya tidak boleh diekstrapolasi untuk populasi umum, mereka tetap meyakinkan jika kasus kohort fatalitas sangat rendah dan kemungkinan masih jauh lebih rendah, mengingat banyak anak dengan penyakit ringan tidak akan dibawa ke perawatan medis.

"Secara keseluruhan, sebagian besar anak-anak dan remaja hanya mengalami penyakit ringan," tambah Tebruegge, penulis utama studi yang diterbitkan dalam jurnal The Lancet Child & Adolescent Health.

"Namun demikian sejumlah besar anak-anak memang mengembangkan penyakit parah dan memerlukan dukungan perawatan intensif, dan ini harus diperhitungkan ketika merencanakan dan memprioritaskan sumber daya perawatan kesehatan saat pandemi berlangsung."