Menu

Kisah Pria Palestina yang Setiap Hari Memanjat dan Duduk di Jendela Rumah Sakit Sampai Ibunya Meninggal Karena Covid-19 Bikin Netizen Baper

Devi 20 Jul 2020, 11:53
Kisah Pria Palestina yang Setiap Hari Memanjat dan Duduk di Jendela Rumah Sakit Sampai Ibunya Meninggal Karena Covid-19 Bikin Netizen Baper
Kisah Pria Palestina yang Setiap Hari Memanjat dan Duduk di Jendela Rumah Sakit Sampai Ibunya Meninggal Karena Covid-19 Bikin Netizen Baper

RIAU24.COM -  Di tengah wabah pandemi ini, keluarga terpisah ketika anggota terinfeksi Covid-19. Kunjungan tidak diperbolehkan dan pasien harus diisolasi selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan sampai mereka pulih.

Tapi ini tidak akan menghentikan seorang pria yang ibunya dirawat di rumah sakit karena Covid-19. Dalam sebuah laporan oleh Astro Awani, seorang pria berusia 30 tahun memanjat jendela rumah sakit setiap hari untuk memastikan bahwa ibunya, yang terinfeksi oleh Covid-19, mendapatkan perawatan dan perhatian sebaik mungkin.

Foto dan video dia duduk di dekat jendela rumah sakit telah menjadi viral, menyentuh hati banyak netizen.

Jihad Al-Suwaiti dari Hebron, Palestina dilaporkan duduk di jendela setiap hari jam demi jam, sampai ibunya, Rasma Salama, menghembuskan napas terakhirnya pada 16 Juli. "Dia memanjat pipa sehingga dia bisa memantau ibunya yang ada di lantai dua rumah sakit," kata seorang pejabat rumah sakit,

"Dia menghabiskan sebagian besar harinya di sana, mengamati kondisi ibunya dari luar jendela sebelum turun ketika dia yakin ibunya tertidur."

Kakak laki-laki Jihad, Rasmi, mengatakan kepada media bahwa meskipun dilarang melakukannya oleh rumah sakit karena alasan keamanan, Jihad tetap keras kepala dan terus memanjat jendela setiap hari.

"Jihad adalah anak bungsu dan memang dekat dengan ibunya, terutama setelah kematian ayah kami 15 tahun yang lalu," katanya.

“Ibu kami menderita leukemia dan didiagnosis dengan Covid-19 beberapa minggu yang lalu. Ketika diberitahu tentang kematian ibu kami, Jihad marah dan tidak percaya. Tapi sekarang dia tampaknya bisa menerimanya."