Menu

Geng Bandit Membunuh 23 Tentara di Nigeria, Lima Anak Tewas Dalam Ledakan Bom Mematikan

Devi 20 Jul 2020, 14:40
Geng Bandit Membunuh 23 Tentara di Nigeria, Lima Anak Tewas Dalam Ledakan Bom Mematikan
Geng Bandit Membunuh 23 Tentara di Nigeria, Lima Anak Tewas Dalam Ledakan Bom Mematikan

RIAU24.COM -  Setidaknya 23 tentara Nigeria terbunuh ketika mereka disergap oleh gerombolan yang disebut "bandit" di sebuah desa terpencil di barat laut negara itu, kata sumber-sumber keamanan pada hari Minggu. Geng itu menembaki para prajurit ketika mereka berjalan melewati bagian hutan di distrik Jibia di Negara Bagian Katsina, kata sumber-sumber itu kepada kantor berita AFP, yang berbicara tanpa menyebut nama.

"Mayat 23 tentara telah dihitung sementara beberapa masih hilang," kata satu sumber militer. Di masa lalu, geng-geng bersenjata, yang dikenal secara lokal sebagai "bandit", telah terlibat dalam desakan ternak dan penculikan, tetapi sejumlah pakar baru-baru ini memperingatkan bahwa mereka mungkin menjalin hubungan dengan kelompok garis keras di wilayah tersebut.

Seorang anggota milisi mengatakan jumlah korban bisa "lebih tinggi dari 23 orang", ketika pencarian tentara yang hilang sedang berlangsung. Juga pada hari Sabtu di daerah yang sama, lima anak tewas dan enam lainnya cedera ketika sebuah bom tidak sengaja meledak, kata juru bicara kepolisian Negara Bagian Katsina.

Tidak jelas apakah peledak itu ditinggalkan oleh para bandit, kata pernyataan itu. Negara bagian Katsina, tempat Presiden Muhammadu Buhari berasal dan tempat sebagian besar penduduk hidup dalam kemiskinan ekstrem, menjadi semakin bergejolak dalam beberapa tahun terakhir.

Tentara Nigeria secara rutin menyerang hutan tempat kelompok-kelompok bersenjata bersembunyi, tetapi jumlah tentara tidak mencukupi dan penduduk desa mengatur diri mereka menjadi milisi sipil.

Pada bulan Mei, International Crisis Group, sebuah LSM, memperingatkan bahwa gerombolan bersenjata dapat mengembangkan hubungan dengan kelompok-kelompok seperti Negara Islam di Provinsi Afrika Barat (ISWAP). "Bandit-bandit" telah menewaskan sekitar 8.000 orang sejak 2011 dan memaksa lebih dari 200.000 orang meninggalkan rumah mereka, menurut perkiraan oleh Crisis Group yang berbasis di Brussels.