Menu

Mengharukan, Pria ini Rela Panjat Dinding RS Untuk Lihat Ibu, Berhenti saat Ibunya Meninggal

M. Iqbal 21 Jul 2020, 14:47
Jihad Al-Suwaiti saat memanjat dinding rumah sakit saat ibunya dirawat karena Covid-19
Jihad Al-Suwaiti saat memanjat dinding rumah sakit saat ibunya dirawat karena Covid-19

RIAU24.COM - Keluarga merupakan hal yang paling berharga di dunia. Tapi, dengan adanya pandemi Corona, beberapa keluarga terpaksa harus terpisah dan tidak bisa lagi menjalani hidup bersama.

Dikutip dari Detik.com, Senin, 20 Juli 2020, hal inilah yang dialami oleh pria asal Palestina ini. Dikarenakan sang ibu terifeksi Covid-19 dan perlu di rawat di rumah sakit, pria tersebut terpaksa harus terpisah dengan ibunya.

Tapi, karena rasa sayangnya yang amat besar, pria tersebut rela memanjat tembok rumah sakit setiap hari demi melihat sang ibu walaupun hanya dari jendela.

Astro Awani memberitakan, pria berusia 30 tahun yang berasal dari Hebron, Palestina ini dilaporkan selalu berada di luar jendela kamar rumah sakit tempat ibunya di rawat selama berjam-jam setiap hari. Hal itu tak pernah berhenti dilakukannya sampai akhirnya sang ibu, Rasma Salama menghembuskan napasnya yang terakhir pada minggu lalu.

Tak disangka foto dan video dari pria bernama Jihad Al-Suwaiti yang sedang duduk di luar jendela kamar ibunya itu lalu banyak beredar di internet dan menjadi viral. Gambar-gambar tersebut berhasil menyentuh hati para pengguna media sosial.

"Dia memanjat pipa di dinding rumah sakit sehingga dia dapat memantau ibunya yang berada di lantai dua rumah sakit. Dia menghabiskan sebagian besar harinya di sini, mengamati kondisi ibunya dari luar jendela rumah sakit sebelum turun dan memastikan bahwa ibunya telah tertidur," ujar pihak rumah sakit.

Kakak laki-laki tertua Jihad, Rasmi, menyebutkan kepada media jika adiknya itu sudah pernah diperingatkan oleh pihak rumah sakit untuk berhenti memanjat karena berbahaya, tetapi Jihad mengabaikannya dan tetap memanjat demi melihat sang ibu setiap hari.

Menurut penuturan Rasmi, Jihad adalah anak bungsu yang memang sangat dekat dengan ibunya, terutama ketika sang ayah meninggal sekitar 15 tahun yang lalu.

"Ibu kami memiliki penyakit leukimia dan telah didiagnosis terinfeksi COVID-19 beberapa minggu lalu. Ketika diberi informasi mengenai kematian sang ibu, Jihad sangat marah dan tidak percaya. Tetapi kini dia sepertinya sudah bisa menerima kenyataan tersebut," jelas Rasmi.