Menu

Jokowi Lagi-lagi Keluhkan Serapan Anggaran Covid-19 Minim, Pengamat Duga Ini Jadi Pemicunya

M. Iqbal 5 Aug 2020, 10:20
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin

RIAU24.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengelukan karena masih minimnya serapan anggaran penanganan Covid-19 memunculkan tanda tanya besar.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin mengatakan, serapan anggaran yang minimalis menandakan jika kementerian-kementerian ragu, takut, dan malas mengeksekusi kebijakan.

"Tak mau ambil risiko, tak mau disalahkan. Padahal rakyat butuh makan, butuh anggaran, butuh pekerjaan. Masak iya uang di kementerian mengendap saja?" ujarnya dilansir dari Rmol.id, Rabu, 5 Agustus 2020.  

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia tersebut menilai jika anggaran yang digelontorkan pemerintah untuk penanganan Covid-19 sangat besar namun serapannya minim, maka patut dipertanyakan kemana larinya uang tersebut.

"Atau jangan-jangan uang di kementeriannya tak ada? Karena Menteri Keuangannya (Sri Mulyani) belum cairkan anggaran untuk kementerian-kementerian," kata dia lagi.

Dari hal tersebut, Ujang menilai jika presiden perlu lebih tegas kepada para menterinya terkait alokasi anggaran untuk penanganan Covid-19 di tanah air. Termasuk ketika mengharuskan Presiden untuk melakukan reshuffle kabinetnya.  

"Karena bagaimanapun, menteri itu bawahannya Presiden. Mengingatkan menteri yang kinerjanya buruk juga bagus. Namun lebih bagus reshuffle mereka. Menteri-menteri yang tak becus bekerja," tuturnya.