Menu

Sorotin Kinerja Pemerintah, GNPF Ulama Minta Jokowi Mundur: Janji Meroket, Ternyata Hancur, Masih Punya Malu?

M. Iqbal 9 Aug 2020, 11:36
Sekretaris Jenderal GNPF Ulama, Edy Mulyadi
Sekretaris Jenderal GNPF Ulama, Edy Mulyadi

RIAU24.COM - Sekretaris Jenderal Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama Edy Mulyadi mengomentari tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia yang minus 5,32%.

Menurutnya, hal tersebut tidak bisa diklaim sepenuhnya sebagai akibat dari pandemik virus corona baru atau Covid-19.

"BPS umumkan ekonomi kuartal II-2020 terjun -5,32 persen. Konsumsi rumah tangga anjlok ke 5 persen. Salahkan Covid-19?," kata dia dilansir dari Rmol.id, Sabtu, 9 Agustus 2020.

Dia menyebutkan, sebelum virus asal Wuhan, China itu mewabah di sejumlah wikayah di dalam negeri, indikator-indikator ekonomi RI sudah mulai ambles dan rapuh.

"Sebelum Virus China (Covid-19) menyerang, ekonomi memang sudah salah urus. Impor ugaI-ugalan, utang berbunga supertinggi ribuan triliun, serbuan TKA China bagai tsunami, korupsi giIa-gilaan, SDA dikeruk habis-habisan, dan BUMN jadi bancakan," jelasnya.

Dia kemudian mempertanyakan kinerja penanganan Covid-19 sembari meminta kepada Presiden Jokowi untuk sadar diri atas janji-janji politiknya yang tidak terlaksana denan baik.

"Masih mau ngeles? Janjinya meroket. Faktanya hancur. Masih punya malu? Mundur!," tandasnya.