Menu

Wartawan India Diserang Oleh Segerombolan Umat Hindu di New Delhi, Ternyata Ini Penyebabnya...

Devi 14 Aug 2020, 10:24
Shahid Tantray
Shahid Tantray

Serangan itu dikecam oleh kelompok hak asasi manusia dan jurnalis. Vinod Jose, editor eksekutif The Caravan, menggambarkannya sebagai "serangan terhadap jurnalisme dan pelaporan yang bebas dan adil".

Hartosh Singh Bal, editor politik majalah, mengatakan serangan itu "puncak dari peningkatan Islamofobia dan ketidakpercayaan pada media".

"Ada Islamofobia yang terlibat dalam serangan itu. Jelas dari bahasa yang digunakan, dari apa yang dilakukan dan bagaimana mereka bereaksi terhadap kehadiran seorang Muslim sebagai reporter," kata Bal kepada Al Jazeera.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu, Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) menuntut penyelidikan polisi menyeluruh atas serangan itu. Steven Butler, koordinator Program Asia CPJ, mengatakan serangan terhadap jurnalis di India telah menjadi "terlalu umum". "Tapi sungguh memalukan bahwa polisi bersikap begitu santai terhadap insiden semacam ini," katanya kepada Al Jazeera.

"Polisi harus tegas menegakkan hak jurnalis untuk bekerja tanpa pelecehan. Kecuali jika itu terjadi, insiden semacam ini dapat dengan mudah berlanjut."

Amnesty International India menyuarakan keprihatinan terhadap serangan terhadap jurnalis. "Namun hari berbahaya lainnya bagi jurnalis di negara ini. Jurnalis dari majalah The Caravan, India Today, The News Minute, dan Suvarna News diserang kemarin di Delhi dan Bengaluru," tulis Amnesty International India di Twitter, Rabu.

Halaman: 345Lihat Semua