Menu

Ternyata 1.308 Pasien Sudah Mendapatkan Uji Coba Vaksin Corona di Indonesia, Begini Hasilnya

Satria Utama 16 Aug 2020, 14:50
Ilustrasi
Ilustrasi

RIAU24.COM -  Vaksin virus corona (Covid-19) ternyata sudah diuji kepada 1.308 orang pasien Covid-19 di Secapa AD, Jawa Barat. Dari hasil penelitian itu, diklaim 85 persen dinyatakan sembuh.

Hal ini dikatakan Deputi VII Badan Intelijen Negara Wawan Hari Purwanto, , Minggu (16/8). "Sudah tes untuk pasien Covid-19 di Secapa AD, dari 1.308, 85 persen sembuh berdasarkan hasil tes swab, sudah negatif," kata Wawan.

Wawan mengatakan proses kesembuhan berbeda pada tiap pasien bergantung pada kondisi klinis dan imunitas tubuh. Secara rata-rata, pasien yang diuji coba menggunakan obat Covid-19 sembuh dalam waktu 1-3 hari.

"Sembuhnya ada yang dalam 24 jam, ada yang dalam 48 jam, ada yang dalam 72 jam, proses sembuhnya antara 1-3 hari," katanya.

Pengembangan obat untuk Covid-19 diinisiasi oleh Universitas Airlangga bekerja sama dengan TNI AD, BIN, serta BPOM. Ada tiga kombinasi obat yang dihasilkan Unair. Pertama, Lopinavir/Ritonavir dan Azithromycin. Kedua, Lopinavir/Ritonavir dan Doxycycline. Ketiga, Hydrochloroquine dan Azithromyci.

Uji klinis dilakukan pada 7 Juli hingga 4 Agutus. Protokol uji klinis klinis telah mendapatkan persetujuan pelaksanaan uji klinik (PPUK) oleh BPOM dengan Nomor PP.01.01.1.3.07.20.06. 

Dengan mengevaluasi hasil pemeriksaan klinis pada fungsi liver, fungsi ginjal, dan ECG, obat Covid-19 ini diklaim elatif aman diberikan. Obat ini juga diklaim menurunkan badai sitokin, menormalkan keadaan trombositopenia, dan limfopenia sebelum dan tujuh hari setelah penggunaan obat.

Sebagai catatan, hingga saat ini Badan Kesehatan Dunia (WHO) belum merekomendasikan satu pun obat untuk mencegah atau mengobati corona. Obat dari gabungan TNI-BIN-Unair ini juga belum mendapatkan izin edar dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan. Selain itu, tim Unair-TNI-BIN pun belum mengungkapkan secara rinci hasil serta metoda uji klinis.

Namun Wawan mengklaim, obat Covid-19 tersebut sudah final dan saat ini berada di bawah kendali Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk langkah selanjutnya. "Obat ini sudah final, sekarang sudah dalam tahap uji klinis di bawah kendali BPOM, dan alhamdulilah hasilnya bagus," terangnya.***