Menu

Jokowi Akui Komunikasi di Jajarannya Terkait Covid-19 tak Jelas, Buntutnya Jadi Begini

Siswandi 24 Aug 2020, 12:39
Presiden Jokowi
Presiden Jokowi

RIAU24.COM -  Presiden Joko Widodo mengakui komunikasi pemerintah dalam penanganan pandemi wabah Corona Covid-19 di tanah Air, tidak jelas. Buntutnya, informasi yang yang berkembang di tengah masyarakat jadi tak berimbang. Sehingga kebanyakan masyarakat hanya menerima informasi yang buruk-buruknya saja. 

Hal itu dilontarkannya saat memipin rapat terbatas 'Penanganan Covid-19' di Istana Merdeka, Jakarta, Senin 24 Agustus 2020.

"Kalau saya baca dari para jurnalis, terutama asing, ini karena komunikasi kita yang tidak firm gitu, tidak gamblang, tidak jelas, sehingga yang mereka tulis sering hal-hal yang tidak baik," ujarnya, dilansir sindonews. 

Supaya hal ini tidak terus berlanjut, Jokowi meminta para anak buahnya benar-benar berhati-hati dalam mengeluarkan pernyataan berkaitan dengan penanganan virus Corona Covid-19 di Tanah Air. 

Dalam hal ini, Jokowi meminta anak buahnya terlebih dahulu berkoordinasi  dengan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito, jika ingin memberikan pernyataan terkait Covid-19 di media massa. Dengan demikian, informasi yang disampaikan diharapkan seragam dan tidak lagi berbeda-beda. 

Untuk diketahui, hingga Minggu sore kemarin (23/08/2020), jumlah kasus terkonfirmasi atau positif virus Corona Covid-19 di Indonesia bertambah sebanyak 2.037 kasus. Dengan demikian, hingga saat ini total ada 153.535 kasus Covid-19 di Tanah Air.

Berdasarkan data yang dimuat di grup Medkom Bencana dan laman kemkes.go.id, sepanjang Minggu kemarin terdapat 22.152 spesimen yang diperiksa. Selain itu, jumlah pasien sembuh dari Covid-19 juga tinggi, melebihi kasus positif. 

Selain itu, dilaporkan ada 2.302 pasien sembuh dari Covid-19. Sehingga, total pasien yang sembuh tercatat menacapai 107.500 orang. Sedangkan kasus meninggal bertambah sebanyak 86 kasus. Sehingga totalnya ada 6.680 orang yang meninggal akibat terjangkit virus ini. ***