RIAU24.COM - BENGKALIS - Meningkatkan partisipasi masyarakat di Kabupaten Bengkalis pada penyelenggaraan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bengkalis tahun 2020.

Bawaslu bekerjasama pengawasan partisipatif dengan melibatkan 16 organisasi sosial kemasyarakat, perguruan tinggi dan lembaga-lembaga resmi lainnya, Senin 31 Agustus 2020 kemarin.

Ketua Bawaslu Bengkalis Mukhlasin mengatakan gerakan pengawasan partisipasif bertujuan mendorong aktif kegiatan demokrasi untuk semua proses Pemilu. Kepentingan fokus partisipasi menjadi indikator peningkatan kualitas demokrasi dan kehidupan politik bangsa.

“Dibutuhkan pengetahuan dan keahlian atau keterampilan tentang kepemiluan, jenis-jenis pelanggaran pemilu, bagaimana cara mengawasinya. Karena gerakan ini didesain untuk menciptakan relawan yang memiliki pengetahuan yang memadai tentang kepemiluan dan keterampilan teknis pengawasan,” ungkap Mukhlasin.

Lanjut Mukhlasin, program ini sengaja digagas sebagai upaya menciptakan iklim yang kondusif dalam penyelenggaraan pemilihan mewujudkan Pilkada yang bersih, damai  dan bebas dari pelanggaran.

"Dengan adanya kerjasama, organisasi keagamaan dan sosial kemasyarakat serta lembaga yang ada di Kabupaten Bengkalis dapat bergandeng tangan dalam melakukan pengawasan,"ucap Mukhlasin

Asisten Pemerintahan Hj. Umi Kalsum, berharap Bawaslu Bengkalis bersama seluruh masyarakat ikut memastikan, pemilihan Bupati dan Wakil Bupati harus berjalan berdasarkan asas jujur, adil, langsung, umum, bebas dan rahasia, serta memenuhi prinsip mandiri, jujur, adil, berkepastian hukum, tertib, terbuka, proposional, profesional, akuntabel, efektif dan efesien.

“Sinergi antara Bawaslu dengan KPU sebagai penyelenggara pemilu, juga menjadi harapan kita semua untuk terselenggaranya pesta demokrasi yang berkualitas. Mari kita sukseskan pilkada Kabupaten Bengkalis dengan damai dan bermarwah. Bersama rakyat kita awasi pemilu, bersama Bawaslu kita tegakkan keadilan pemilu,”ungkap Hj Ini Kalsum.