Menu

Mulai Kantor di Rusak dan Sebabkan Cidera Ini 5 Kasus Penyerangan dan Pengrusakan yang Melibatkan Oknum Anggota TNI-Polri

Riko 2 Sep 2020, 11:18
Foto (internet)
Foto (internet)

RIAU24.COM - Penyerangan berbuntut pengrusakan yang melibatkan oknum anggota TNI maupun Polri memang kerap terjadi di beberapa wilayah Indonesia. Pemicunya pun beragam. Mulai dari hal sepele hingga masalah besar. Semua berujung aksi anarkisme yang membuat warga sipil ketakutan.

Baru-baru ini pemberitaan penyerangan Markas Polsek Ciracas Jakarta Timur oleh orang yang tak dikenal pada Sabtu 29 Agustus 2020 mendadak riuh hal ini karena ini karena diserang oleh sekelompok orang tidak dikenal. Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal Andika Perkasa juga ikut berkomentar terkait kejadian itu karena adanya keterlibatan oknum anggota TNI AD di dalamnya.

Mengutip dari Boombastis berikut ini  5 kasus Penyerangan dan Pengrusakan yang Melibatkan Oknum Anggota TNI-Polri

1. Markas Polses Ciracas kembali dirusak sejumlah oknum TNI AD

Markas Polsek Ciracas, Jakarta Timur kembali jadi sorotan usai menjadi sasaran amuk oknum anggota TNI AD, pada Sabtu 29 September 2020 dini hari. Tercatat, satu unit bus operasional dan mobil dinas Wakapolsek Ciracas dirusak, pagar Mapolsek dirobohkan, dan kaca kantor pelayanan dipecahkan. Dua anggota Polri yang tengah berpatroli juga dikabarkan menjadi korban pemukulan.

Peristiwa penyerangan markas Polsek Ciracas, Jakarta Timur, bukan menjadi yang pertama kalinya. Sebelumnya, kasus serupa juga pernah terjadi pada tahun 2018 silam. Menindaklanjuti kasus ini, Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal Andika Perkasa menegaskan bahwa oknum anggota TNI AD yang terlibat pengrusakan Mapolres Ciracas akan dipecat dari kesatuannya.

2. Mapolres Ogan Komering Ulu di Baturaja diserang anggota Batalyon Armed 15 Martapura

Kedatangan Puluhan personel TNI anggota Batalyon Armed 15 Martapura ternyata membawa petaka bagi anggota Polri di Mapolres Ogan Komering Ulu di Baturaja. Usai apel pagi, mereka diserang secara membabi buta hingga jatuh korban luka. Peristiwa yang terjadi pada Kamis (7/3/2013) tersebut, membuat kantor Mapolres OKU rusak, 4 orang terluka dan 2 lainnya cedera parah. Termasuk Kapolsek Martapura, AKP Ridwan.

3. entrokan TNI dari Batalyon Infanteri (Yonif) 134 Tuah Sakti dan Brimob Polda Kepulauan Riau

Gara-gara saling tatap mata, personel TNI dari Batalyon Infanteri (Yonif) 134 Tuah Sakti dan Brimob Polda Kepulauan Riau terlibat bentrokan pada 2014 silam. Akibat yang ditimbulkan pun cukup fatal. Selain memecahkan beberapa kaca barak Teratai Satuan Brimob Polda Kepulauan Riau, beberapa sepeda dan motor rusak hingga anggota TNI terluka akibat bentrokan yang terjadi.

4. Bentrokan antara oknum TNI dengan Brimob di Maluku

Berawal dari teguran karena tidak memakai helm, oknum anggota TNI 734 SNS terlibat adu mulut dengan personel Brimob di Pasar Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, Jumat (21/12/2019). Usai kejadian, 40 personel TNI 734 menggeruduk asrama Polres Maluku Tenggara Barat dan melakukan pengrusakan di sana. Empat orang anggota Polri menderita luka lecet karena dipukul.

5. Pos Polisi Hancur setelah diserang satu kompi oknum anggota TNI di Karawang

Keributan antara Praka Edi dengan Bripka Wely ternyata berujung bentrokan berdarah bagi anggota lainnya. Padahal, masalah antar kedua anggota TNI dan Polri telah diselesaikan secara musyawarah di kantor Pemda. Dilansir dari Merdeka (19/11/2013), 1 kompi anggota 305 Telukjambe ternyata masuk ke areal Kantor Pemda lewat pintu Timur dan menganiaya anggota Dalmas yang tengah berdinas. Pos Lantas dan mobil milik anggota polisi dirusak pada saat kejadian.