Menu

Anggota DPD Ini Tak Nyaman Dengan Pernyataan Puan: Terkesan Meragukan Komitmen Sumatera Barat

Muhammad Iqbal 3 Sep 2020, 14:47
Puan Maharani
Puan Maharani

RIAU24.COM - Pernyataan Ketua Bidang Politik dan Keamanan DPP PDIP, Puan Maharani tentang Sumatera Barat (Sumbar) diharapkan jadi pendukung Negara Pancasila membuat Anggota DPD RI asal Sumatera Barat, Emma Yohanna tidak nyaman.

Dia menilai jika pernyataan Puan seakan meragukan komitmen Sumatera Barat sebagai bagian dari negara Pancasila. "Secara pribadi maupun sebagai anggota DPD RI asal Sumatera Barat, tentu saja saya tidak nyaman dengan pernyataan itu karena terkesan masih meragukan komitmen Sumatera Barat terhadap Negara Pancasila," ujar Emma dilansir dari Republika.co.id, Kamis, 3 September 2020.

Dia juga mengingatkan tentang peran warga Sumatera Barat dalam membangun NKRI. Salah satu contoh adalah bagaimana seorang proklamator asal Sumbar, Mohammad Hatta bahu membahu bersama Sukarno dalam upaya memerdekakan Republik Indonesia. Begitu juga dengan keterlibatan Sutan Sjahrir dan sejumlah tokoh asal Minang lainnya.

Emma menambahkan, Pancasila di Sumbar sudah tidak lagi menjadi komoditas politik.Sebab, keseharian masyarakat Sumbar dihuni mayoritas etnis Minangkabau telah menerapkan pola hidup yang mengamalkan nilai-nilai Pancasila itu sendiri.

"Kami di Sumbar ini tidak ada yang merasa lebih Pancasilais. Kenapa? Ya, karena Pancasila itu sudah ibarat pakaian harian kami. Bahkan, sebelum Pancasila ini dirumuskan oleh Bung Karno, etnis Minang sudah mengamalkan Pancasila itu dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Emma.

Dia juga meminta Puan Maharani supaya lebih komprehensif melihat posisi Sumatera Barat dalam cara pandang sejarah Indonesia, masa kini dan masa depan. Dia juga meminta kepda Puan untuk belajar kembali seputar sejarah mengenai peran tokoh nasional asal Sumbar ketika perjuangan kemerdekaan.

Dia mencontohkan, ada sejumlah daerah di Sumbar yang kepala daerahnya bukan putra asli Minang. Fakta ini, menurut dia, membuktikan masyarakat Sumbar sudah paham dengan Pancasila. Di mana warga Sumbar tidak pernah egois untuk urusan kesukuan.