Menu

Amerika Sebut China Bidik Indonesia Sebagai Pangkalan Militer, Ini Tanggapan Menlu Retno Marsudi

Satria Utama 4 Sep 2020, 13:32
Menlu Retno Marsudi
Menlu Retno Marsudi

RIAU24.COM -  Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (AS) dalam laporan yang diserahkan kepada Kongres AS, menyebutkan, China melirik fasilitas militer di Indonesia dan banyak negara lainnya untuk dijadikan pangkalan militernya.

Selain Indonesia, Beijing melirik fasilitas militer Pakistan, Myanmar,Thailand, Singapura, Uni Emirat Arab, Kenya, Seychelles, Tanzania, Angola, dan Tajikistan. Tujuan Beijing adalah untuk membangun jaringan logistik militer Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) global agar dapat mengganggu operasi militer AS.

Menanggapi laporan Kemenhan AS tersebut, Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi menegaskan, Indonesia tidak akan menjadi basis militer negara manapun. 

Retno menuturkan, pihaknya telah membaca laporan Pentagon yang menyebut Indonesia sebagai salah satu negara yang dianggap China sebagai lokasi bagi fasilitasi logistik militer. Dia lalu mengatakan bahwa wilayah Indonesia tidak dapat dan tidak akan menjadi basis militer asing. 

"Secara tegas saya ingin menekankan bahwa sesuai dengan garis dan prinsip politik luar negeri Indonesia, maka wilayah Indonesia tidak dapat dan tidak akan dijadikan basis atau pangkalan maupun fasilitas militer bagi negara manapun," ucap Retno7

"Saya ulangi bahwa wilayah Indonesia tidak dapat dan tidak akan dijadikan basis atau pangkalan maupun fasilitas militer bagi negara manapun," sambungnya, saat menggelar konferensi pers virtual pada Jumat (4/9/2020).

Sebelumnya, anggota Komisi I DPR Bobby Adhityo Rizaldi meyakini, Indonesia tidak akan mungkin menjadi salah satu pangkalan militer China. Sehingga, Bobby menepis isu yang menyebutkan China ingin membangun pangkalan militer di Indonesia.

"Rasanya selama konstitusi kita masih belum berubah, dimana Indonesia merupakan negara yang menganut prinsip bebas aktif atau non-blok, hal tersebut sulit terlaksana," ujar Bobby Adhityo Rizaldi seperti dilansir SINDOnews, Kamis (3/9/2020).