Menu

Meski Ribuan Orang Telah Meninggal, Masih Banyak Penduduk India yang Percaya Jika Pandemi Covid-19 Adalah Hoax

Devi 9 Sep 2020, 13:50
Meski Ribuan Orang Telah Meninggal, Masih Banyak Penduduk India yang Percaya Jika Pandemi Covid-19 Adalah Hoax
Meski Ribuan Orang Telah Meninggal, Masih Banyak Penduduk India yang Percaya Jika Pandemi Covid-19 Adalah Hoax

RIAU24.COM -  Banyak orang India masih tidak percaya dengan pandemi COVID yang telah memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Berita palsu menyebar lebih cepat daripada pandemi virus korona di negara itu. Postingan palsu, rumor, dan teori konspirasi telah beredar di media sosial, yang mengklaim virus corona bukanlah kenyataan. Sementara pemerintah telah melakukan dan masih melawan narasi berita palsu seputar COVID-19, orang-orang percaya bahwa virus Corona adalah tipuan.

Seperti dilansir dari Times of India, India sekarang mendaftarkan lebih dari 90.000 kasus virus korona baru setiap hari, menjadikan jumlah total kasus di negara itu menjadi 4,28 juta. Sementara 3,32 juta orang telah pulih dari virus tersebut, India telah melaporkan lebih dari 72.000 kasus.

Banyak orang India percaya bahwa virus corona adalah hoax dan rumor yang baru saja disebarkan oleh pemerintah. Seorang sopir taksi memberi tahu Indiatimes bahwa COVID telah dibawa sebagai tindakan untuk menakut-nakuti orang. "Menurut saya, virus corona ini tidak nyata, bagaimana orang bisa mati karena pilek dan batuk? Kita sudah menderita penyakit seperti pilek tapi saya belum pernah melihat orang mati karenanya. Ini baru. Bagaimana bisa ada yang mati karena flu ringan yang telah telah ada di dunia selama berabad-abad? Saya tidak percaya akan hal ini. Ini hanyalah taktik lain dari pemerintah untuk mengalihkan perhatian orang dari pengangguran dan masalah panas lainnya di negara ini. "

Kembali pada bulan Juni, seorang dokter Assam mengklaim bahwa COVID-19 adalah tipuan. Menteri Kesehatan Assam Himanta Biswa Sarma bereaksi atas klaim Dr Phukan. Dia menyarankan dokter untuk menangani masalah ini dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

“Biarkan dia menganalisis mengapa orang meninggal di India setiap hari dan mengapa 1,5 lakh orang meninggal di Amerika dan memberikan presentasi akademis kepada WHO,” kata Sarma.

India tidak sendirian dalam memerangi berita palsu seputar virus corona. Dunia juga sedang bergumul dengan banjir informasi yang salah tentang pandemi yang berkembang. Berita palsu seputar asal-usul virus, penyebaran berikutnya, dan ancaman yang ditimbulkannya hampir memengaruhi setiap negara. Berita palsu di media sosial sangat sulit untuk dilawan mengingat basis media sosial yang berkembang pesat di negara itu dan regulasi yang ceroboh dari platform media sosial.

Halaman: 12Lihat Semua