Menu

Jakarta Kembali Menerapkan PSBB, Tapi Dilakukan Tidak Seketat Sebelumnya

Devi 14 Sep 2020, 11:13
Jakarta Kembali Menerapkan PSBB, Tapi Dilakukan Tidak Seketat Sebelumnya
Jakarta Kembali Menerapkan PSBB, Tapi Dilakukan Tidak Seketat Sebelumnya

Timnya menggunakan data mobilitas dari wawasan mobilitas Cuebiq dan UNICEF dan data harian Jakarta tentang kasus baru berdasarkan onset gejala yang dilaporkan, menyimpulkan bahwa, ketika lebih sedikit Dari 50 persen penduduk Jakarta yang tinggal di rumah, diperkirakan terjadi peningkatan 100 kasus per hari untuk setiap penurunan 1 persen dari mereka yang tinggal di rumah. Bila proporsinya antara 55 persen dan 65 persen, seperti yang diamati pada PSBB penuh, tidak ada perbedaan kasus harian sekitar 140 kasus per hari.

Iwan meragukan fase baru PSBB akan meningkatkan proporsi orang yang tinggal di rumah menjadi 60 persen yang diinginkan untuk menekan penularan. Dalam hal itu, pemerintah harus memastikan setidaknya 85 persen masyarakat yang tidak tinggal di rumah mengikuti aturan kesehatan mengenai masker wajah, sering mencuci tangan dan menjaga jarak, kata Iwan mengutip studi yang dilakukan di luar negeri.

"Kalau jalannya seperti sekarang, tidak cukup. Perlu ada upaya yang lebih kuat dalam komunikasi dan penyadaran masyarakat, serta penegakan hukum," ujarnya.

Tetapi bahkan pembatasan dan kampanye kesehatan seperti itu, kata para ahli, tidak akan cukup untuk mengurangi penularan tanpa peningkatan isolasi dan pelacakan kontak. Iwan mengatakan protokol Kementerian Kesehatan harus diubah untuk mewajibkan semua kontak dekat segera diuji, daripada hanya disarankan untuk mengisolasi diri selama 14 hari, dan bahkan jika isolasi disarankan, harus ada pemantauan yang lebih ketat.

Halaman: 23Lihat Semua